Bagi yang selamat, dampak perang ini tidak hanya fisik tetapi juga psikologis. Ghassan Abu-Sitta, seorang dokter bedah Palestina, menyebut perang ini sebagai "perang melawan anak-anak". Mohammad Abu Rukbeh, peneliti senior di Gaza, menyatakan bahwa dampak psikologis perang terhadap warga sipil dan anak-anak akan menjadi bencana besar.
Seruan untuk Gencatan Senjata
Seiring dengan pengeboman yang terus berlangsung dan perbatasan yang tetap tertutup, organisasi bantuan internasional seperti Save the Children mendesak agar segera dilakukan gencatan senjata.
BACA JUGA:Kontroversi Undangan Untuk Israel Dalam Peringatan Bom Atom Hiroshima, Jepang Tuai Kecaman
UNICEF menekankan bahwa gencatan senjata dan akses kemanusiaan adalah prioritas utama untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan bagi anak-anak dan keluarga di Gaza. Mereka menegaskan, "Anak adalah anak. Anak-anak dan tidak boleh diserang."
Konflik yang berkepanjangan ini menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi anak-anak di Gaza. Serangan yang menargetkan sekolah-sekolah, kekurangan makanan dan air, serta trauma psikologis yang dialami oleh anak-anak, semuanya menyoroti perlunya tindakan segera untuk melindungi generasi masa depan Gaza.
Perlindungan anak-anak harus menjadi prioritas utama dalam setiap konflik, dan langkah-langkah kemanusiaan harus diambil untuk mengakhiri penderitaan ini.