PALEMBANG, PALTV.CO.ID- "Hijack 1971" adalah sebuah film yang menggambarkan sebuah insiden pembajakan pesawat yang berdasarkan kisah nyata. Film ini menampilkan Tae-in, yang diperankan oleh aktor terkenal Korea Selatan, Ha Jung-woo.
Dari awal cerita, penonton langsung bisa merasakan bahwa Tae-in adalah seseorang yang tidak hanya berdedikasi terhadap pekerjaannya sebagai ko-pilot, tetapi juga memiliki hati yang baik dan integritas tinggi.
Sebuah adegan di mana Tae-in membiarkan seorang ibu membawa ayam hidup-hidup ke dalam pesawat untuk menghindari keributan memberikan gambaran jelas tentang sifat baiknya.
Namun, reputasi Tae-in tidak sepenuhnya positif. Setahun sebelumnya, ia terlibat dalam sebuah insiden di mana sembilan orang tertahan di Korea Utara.
BACA JUGA: Drama Korea Escape, Pertaruhan Kebebasan dalam Ketegangan yang Mendebarkan
Kini, Tae-in bekerja sebagai pilot komersial di bawah kapten Gyu-sik, diperankan oleh Sung Dong-il, yang dikenal luas melalui perannya sebagai ayah dalam serial "Reply 1988". Gyu-sik adalah salah satu dari sedikit orang yang masih mempercayai kebaikan Tae-in, meskipun banyak yang meragukan integritasnya karena insiden sebelumnya.
Segala sesuatu tampak berjalan lancar bagi Tae-in dan Gyu-sik. Gyu-sik bahkan memberikan izin kepada Tae-in untuk mendaratkan pesawat saat mereka tiba di Seoul. Namun, ketenangan ini terganggu oleh salah satu penumpang, Young-dae, yang diperankan oleh Yeo Jin-goo.
Young-dae membawa bom dalam kopernya dan menuntut pesawat untuk diarahkan ke Korea Utara. Pada awalnya, alasan Young-dae terlihat egois dan tidak beralasan, tetapi penulis skenario Kim Kyung-chan berhasil menggali alasan yang lebih dalam dan tragis di balik tindakannya.
Dalam situasi yang penuh ketegangan dan ancaman, Tae-in harus membuat keputusan besar yang akan menentukan nasib semua orang di pesawat. Apakah mereka akan tunduk pada tuntutan Young-dae dan mendarat di Korea Utara, menghadapi nasib yang tidak menentu, atau mencari cara lain untuk bertahan dan menyelamatkan semua orang di dalam pesawat? Ketegangan ini terus terjaga sepanjang film, membuat penonton terpaku pada layar.
BACA JUGA:Lebih Dari Sekedar Drama, Teater Sebagai Alat Ekspresi Diri dan Refleksi Sosial
Film ini adalah debut penyutradaraan dari Kim Seong-han, dan ia menunjukkan kemampuannya dalam mengatur tempo cerita dengan sangat baik. Dari awal hingga akhir, film ini mengalir tanpa ada momen yang terasa sia-sia.
Kim Seong-han berhasil membawa penonton merasakan adrenalin yang dialami oleh karakter-karakternya, sekaligus memberikan ruang untuk mencerna drama yang terjadi.
Meskipun demikian, ada beberapa kekurangan pada aspek visual film ini. Dibandingkan dengan film "Emergency Declaration" yang juga berlatar di dalam pesawat, "Hijack 1971" sedikit tertinggal dalam hal penyajian visual. Beberapa efek visual tampak kurang halus dan agak kasar.
Namun, kekurangan ini bisa dimaafkan karena Seong-han berhasil membuat penonton tetap terlibat dalam setiap adegan, terutama pada bagian klimaks yang sangat mendebarkan.
BACA JUGA: Raih Impianmu! 7 Drama Korea Penuh Tantangan dan Motivasi untuk Pelajar