Meskipun mesin dua tak memiliki banyak keunggulan, mereka mulai kehilangan popularitas pada akhir abad ke-20. Hal ini terutama disebabkan oleh regulasi emisi yang semakin ketat dan efisiensi bahan bakar yang lebih rendah dibandingkan mesin empat tak.
Mesin dua tak menghasilkan lebih banyak polutan karena pembakaran bahan bakar yang kurang sempurna dan penggunaan oli campuran yang terbakar bersama bahan bakar.
Namun, mesin dua tak masih digunakan dalam beberapa aplikasi khusus seperti sepeda motor, mesin pemotong rumput, dan beberapa kendaraan balap. Inovasi teknologi modern juga memungkinkan pengembangan mesin dua tak yang lebih bersih dan efisien, meskipun penggunaannya di mobil penumpang tetap terbatas.
Mobil dengan mesin dua tak memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi para penggemar suara mesin yang merdu dan performa yang unik. SAAB 93, DKW Junior, Trabant 601, dan mobil-mobil lainnya dalam daftar ini adalah contoh-contoh terbaik dari keindahan suara mesin dua tak.
Meskipun era kejayaan mesin dua tak telah berlalu, warisan suara mereka tetap hidup dalam kenangan dan hati para penggemar otomotif. Dengan terus berkembangnya teknologi, siapa tahu suatu hari kita mungkin akan melihat kembalinya mesin dua tak dalam bentuk yang lebih bersih dan efisien, memberikan kesempatan bagi generasi baru untuk menikmati simfoni mekanis ini.*