PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Pasar kendaraan listrik di Indonesia masih menghadapi tantangan besar meskipun telah melihat pertumbuhan signifikan dalam variasi dan merek yang tersedia.
Hasil survei terbaru yang dikutip dari Litbang Kompas, mengungkapkan bahwa minat masyarakat terhadap kendaraan listrik, baik roda dua maupun roda empat, masih belum mencapai tingkat yang diharapkan.
Survei yang melibatkan 1.200 responden dari 38 provinsi menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya, atau tepatnya 54,9%, tidak tertarik untuk membeli kendaraan listrik. Meskipun demikian, ada potensi yang cukup besar terutama di kalangan generasi muda dan segmen ekonomi menengah atas.
Responden yang berusia 17-24 tahun, atau yang sering disebut sebagai generasi Z, menunjukkan minat yang signifikan terhadap motor listrik dengan angka mencapai 25,9%.
Sementara itu, minat terhadap mobil listrik masih terkonsentrasi di Jawa dan Sumatera dengan persentase masing-masing 6,1% dan 8,1%.
Dari segi geografis, minat terhadap kendaraan listrik, baik motor maupun mobil, cukup beragam. Motor listrik, misalnya, menarik perhatian signifikan di daerah seperti Bali Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi dengan angka mencapai 20% hingga 25%.
Hal ini mencerminkan potensi pasar yang perlu dijajaki lebih dalam oleh produsen kendaraan listrik.
Salah satu hambatan utama yang dihadapi adalah harga kendaraan listrik yang masih dianggap tinggi oleh sebagian besar responden, meskipun ada program subsidi pemerintah yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat (63,5% responden mengaku tidak mengetahui subsidi tersebut).
Sekitar 51,3% responden juga merasa bahwa harga kendaraan listrik, meski sudah termasuk subsidi, masih belum sesuai dengan kemampuan finansial mereka.
Tak hanya soal harga, infrastruktur penunjang seperti charging station juga menjadi kekhawatiran. Ketersediaan charging station yang masih terbatas dapat menghambat adopsi kendaraan listrik, terutama di luar kota-kota besar.
Meskipun demikian, optimisme terhadap masa depan kendaraan listrik tetap tinggi. Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia, Franciscus Soerjopranoto, menyoroti bahwa teknologi sudah mampu mengatasi kekhawatiran mengenai daya tahan baterai dan jarak tempuh.
Bahkan, ada mobil listrik yang kini dapat mencapai lebih dari 500 kilometer tanpa perlu pengisian ulang di Indonesia.