Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung kepada niatnya. Dan setiap orang akan memperoleh sebagaimana yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan Rasulnya. Barangsiapa yang berhijrah karena dunia yang ingin digapainya atau karena perempuan yang akan dinikahinya maka hijrahnya adalah kepada apa yang diniatkannya." (HR. Bukhari)
Seseorang dapat dikatakan hijrah jika telah melakukan dua hal berikut, pertama meninggalkan hal lama yang tidak baik untuknya, kedua menuju hal baru yang lebih baik untuknya. Dan akan lebih baik lagi jika dilakukan dengan istiqomah.
pada intinya, pengertian hijrah pada hakikatnya adalah proses perpindahan ke keadaan yang lebih baik. hal ini bukan berarti dimaksudkan untuk menemukan tempat yang nyaman di mana seseorang akan bersantai dan berhenti berusaha. Sebaliknya, menemukan tempat yang baik dan terus berusaha menjadi lebih baik dijalan Allah SWT.
BACA JUGA:Muslim Harus Tahu! Ini Keutamaan Bulan Muharram serta Amalan-amalan Sunnah yang Dianjurkan
Secara fisik, hijrahnya rasulullah SAW adalah perjalanan antara dua kota yang jaraknya sekitar 200 mil, tetapi dalam makna besarnya, hijrah menandai awal dari sebuah era, peradaban, dan sejarah bagi seluruh umat manusia.
Islam berkembang tidak hanya dari hijrah fisik, tetapi karena umat Islam berhijrah secara serius dalam segala aspek dan dimensinya mulai dari sikap, perbuatan, hingga keimanan yang senantiasa ada dijalan Allah SWT.*