Tesla Resmi Menjadi Mobil Pemerintah di China

Minggu 07-07-2024,06:53 WIB
Reporter : said prakata
Editor : Hanida Syafrina

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Tesla Model Y buatan Shanghai kini resmi masuk dalam daftar pembelian pemerintah China. Dengan harga yang ditetapkan sebesar USD 34.377, langkah ini telah menjadi perbincangan hangat di media sosial China, mencerminkan hubungan baik antara perusahaan milik Elon Musk dan pemerintah China.

Tesla menjadi merek mobil listrik asing pertama yang masuk dalam katalog pembelian pemerintah provinsi Jiangsu, China. Selain Tesla, merek lain yang tercantum dalam daftar tersebut antara lain Volvo, Geely, dan SAIC, yang semuanya memiliki keterkaitan dengan pemerintah China.

Dengan dimasukkannya Tesla dalam daftar ini, lembaga-lembaga pemerintah dan kelompok masyarakat di provinsi tersebut kini memiliki opsi untuk membeli Tesla sebagai mobil dinas.

Langkah ini telah menuai berbagai reaksi di media sosial. Banyak yang mempertanyakan apakah tepat bagi pemerintah untuk menggunakan mobil buatan asing, meskipun Tesla yang dimaksud adalah hasil produksi lokal di pabrik besar mereka di Shanghai.

BACA JUGA:BPBD Banyuasin Siapkan 7 Posko untuk Antisipasi Bencana Karhutlabun

Pabrik ini mencatat produksi sekitar 947.000 unit pada tahun 2023, dengan sebagian besar hasil produksi digunakan di pasar domestik.

Pemerintah provinsi Jiangsu berusaha meredakan kekhawatiran tersebut dengan menegaskan bahwa Tesla yang masuk dalam daftar adalah produksi domestik, bukan mobil impor. Pernyataan ini disampaikan melalui laporan National Business Daily, sebuah media milik pemerintah China, yang mengutip seorang pegawai pemerintah.

Kehadiran Tesla di China semakin penting, mengingat negara ini berkontribusi lebih dari setengah penjualan kendaraan listrik dunia.

Pada tahun lalu, Tesla memperoleh hampir seperempat dari total pendapatannya dari China.

BACA JUGA:Polda Sumsel Akan Serahkan Kembali Berkas 4 Tersangka Dugaan Korupsi Jargas PTSP2J ke Kejati Sumsel

Namun, persaingan di pasar mobil listrik China semakin ketat. Pada kuartal terakhir tahun 2023, BYD menyalip Tesla sebagai penjual kendaraan listrik terbesar di dunia, meskipun Tesla berhasil merebut kembali posisinya pada paruh pertama tahun 2024.

Sebagai respons terhadap kekhawatiran tentang keamanan data, pemerintah China sebelumnya melarang mobil Tesla memasuki beberapa kompleks pemerintahan dan militer.

Namun, pembatasan tersebut dicabut pada April setelah asosiasi otomotif terkemuka mengumumkan bahwa Tesla telah memenuhi persyaratan keamanan data yang ketat dari China.

Pengumuman ini bertepatan dengan kunjungan Elon Musk ke Beijing, di mana ia bertemu dengan Perdana Menteri Li Qiang yang memuji Tesla sebagai "model sukses" untuk kolaborasi AS-China.

BACA JUGA:Medsos Bikin Stres? Ini Rahasia Mengendalikannya dan Menemukan Kebahagiaan

Kategori :