PALEMBANG, PALTV.CO.ID – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang mendukung segala inisiatif yang tujuannya membantu mahasiswa membayar biaya kuliah tak terkecuali menggunakan pinjaman online (pinjol), dinilai bukan solusi oleh pengamat pendidikan di Sumatera Selatan.
Pengamat Pendidikan Sumsel Prof Dr Abdullah Idi mengatakan, pinjol dapat menjadi beban untuk mahasiswa setelah tamat kuliah.
Menurutnya, belum tentu mahasiswa dapat membayar cicilan dengan bunga yang mencapai 30 persen pada setiap bulan dibanding bank konvensional.
“Ini menjadi beban mahasiswa nanti karena setelah mereka selesai kuliah, belum tentu mereka mendapatkan pekerjaan. Yang jadi pertanyaan bagaimana mahasiswa membayar cicilan jika bunganya mencapai 30 persen dibanding bank konvensional,” kata Pengamat Pendidikan Sumsel Prof Dr Abdullah Idi pada hari Sabtu, 6 Juli 2024.
BACA JUGA:Hujan Deras Mengguyur Kota Palembang, Seperti Biasa Sebagian Daerah Tergenang Banjir
Prof Dr Abdullah Idi, Pengamat Pendidikan Sumsel, Sabtu (6/7/2024).-Ilham Wahyudi-PALTV
Menurut Prof Abdullah Idi, cicilan pinjol dalam jangka panjang terlihat menjadi sulit diprediksi dan lebih banyak dampak negatifnya bagi mahasiswa.
“Ini jangka panjangnya menjadi akan sulit untuk diprediksi. Karena yang saya lihat dari pinjol lebih banyak berdampak negatif untuk mahasiswa,” terang Prof Abdullah Idi.
Prof Abdullah Idi berharap agar pemerintah dan lembaga sosial serta universitas harus membantu meringankan beban mahasiswa.
Karena pendidikan lanjut Prof Abdullah Idi, merupakan salah satu elemen penting dalam menentukan kemajuan bangsa dan masyarakat.
“Pemerintah, lembaga sosial serta universitas harus membantu meringankan beban mahasiswa. Karena pendidikan itu sendiri adalah salah satu elemen penting untuk menentukan kemajuan dari suatu bangsa dan masyarakat,” harap Pengamat Pendidikan Sumsel Prof Dr Abdullah Idi.*