BACA JUGA:30 Sertifikat Paten Diserahkan Kemenkumham Sumsel di Universitas Sriwijaya
4. Kerusakan pada Turbocharger
Jika suara siulan berasal dari turbocharger yang rusak, menunda perbaikan bisa mengakibatkan kerusakan lebih lanjut pada turbocharger dan komponen terkait.
Turbocharger yang tidak berfungsi dengan baik dapat mempengaruhi performa mesin dan menyebabkan kerusakan pada saluran udara masuk dan sistem pembuangan.
5. Penurunan Performa Mesin
Kebocoran vakum atau masalah pada sistem intake dapat menyebabkan penurunan performa mesin secara signifikan. Mesin mungkin menjadi lemah, akselerasi berkurang, dan respons throttle yang lambat.
BACA JUGA:Kapan Harus Mengganti Wiper Mobil? Kenali Tanda-Tandanya Sekarang
Penurunan performa ini tidak hanya mengurangi kenyamanan berkendara tetapi juga bisa berbahaya dalam situasi tertentu, seperti saat menyalip kendaraan lain.
6. Kerusakan pada Komponen Lain
Kerusakan pada satu komponen dapat mempengaruhi komponen lainnya. Misalnya, kebocoran pada sistem pendingin yang tidak segera diperbaiki dapat menyebabkan overheating, yang pada gilirannya dapat merusak komponen lain seperti kepala silinder, gasket, dan bahkan transmisi.
Penundaan perbaikan bisa menyebabkan rantai kerusakan yang luas dan mahal.
BACA JUGA:Optimalisasi Pengawasan TKA oleh Kemenkumham Sumsel dengan Kolaborasi Tim PORA
7. Peningkatan Emisi Gas Buang
Masalah seperti kebocoran pada intake manifold atau katup EGR yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan peningkatan emisi gas buang.
Campuran bahan bakar yang tidak seimbang menghasilkan pembakaran yang tidak sempurna, menghasilkan emisi polutan yang lebih tinggi seperti karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), dan oksida nitrogen (NOx). Ini tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga dapat menyebabkan mobil tidak lulus uji emisi.
8. Kerusakan pada Alternator