Pengendara tidak perlu mengurangi bukaan gas saat akan menurunkan kecepatan saat menerjang banjir. Cukup tarik saja dan mainkan tuas kopling sambil menahan grip gas di putaran mesin sedang antara 3.000-4.000 rpm.
Motor trail bahkan lebih diuntungkan karena posisi knalpotnya yang berada di balik jok. Pengendara bisa fokus mengendalikan motor saat menerjang banjir tanpa khawatir air masuk ke mesin.
Motor Matik Paling Riskan Terobos Banjir
Skutik menawarkan kepraktisan berkendara, namun saat banjir malah menjadi tidak praktis. Motor matik kebanyakan memiliki posisi berkendara yang rendah dengan mesin tidur (horizontal). Selain itu, saluran masuk mesin dan busi juga posisinya cukup rendah.
BACA JUGA:Asus Memperkenalkan Bahan Ceraluminum untuk Laptop Asus Zenbook S 16, Tipis dan Kuat!
Apabila nekat menerjang banjir, risiko mesin kemasukan air sangat tinggi karena hempasan air. Untuk motor tanpa gigi ini, batas genangan banjir yang bisa diterobos sangat rendah, hanya 15 cm atau setara dengan ban.
Jika sisi bawah pelek sudah terendam air, sebaiknya urungkan niat menerobos banjir karena busi juga sudah terendam.
Genangan yang cukup tinggi ini bisa merembes masuk ke bagian aki serta menimbulkan korsleting listrik. Ini berbahaya karena motor keluaran terbaru dengan sistem injeksi bekerja dengan kelistrikan yang kompleks. Jika terjadi hubungan pendek arus listrik, kinerja ECU bisa terganggu.
Pengendara motor matik harus bisa menjaga ritme putaran gas secara konstan agar air tidak masuk melalui knalpot. Putaran gas disesuaikan agar tidak terlalu tinggi atau rendah. Jika butuh mengurangi kecepatan, gunakan rem depan tanpa menurunkan putaran gas.
BACA JUGA:Plafon Gedung Serbaguna Patra Ogan Pertamina Ambruk
Motor Bebek Bukan Motor Tahan Banjir
Meski dijuluki motor bebek, sepeda motor dengan rangka underbone bukanlah kendaraan yang mudah melibas genangan banjir. Motor bebek posisinya berada di antara skutik dan motor sport.
Posturnya yang lebih tinggi dari skutik namun motor bebek masih menggunakan mesin tidur (blok mesin horizontal).
Namun demikian, cara berkendara motor bebek atau skutik saat menghadapi banjir tidak memiliki perbedaan. Putaran gas harus dijaga di posisi tengah, tidak rendah tapi juga tidak tinggi agar air tidak menyusup melalui knalpot. Pengereman sebaiknya menggunakan rem depan tanpa mengurangi putaran gas.
Cara ini juga menuntut pengendara untuk berhati-hati agar cipratan air tidak merembes ke cop busi serta masuk ke sela-sela drat busi. Jika bagian dalam cop dan busi terkena air, mesin motor akan mati. Namun, jangan khawatir selama ruang bakar belum kemasukan air, kondisi mesin tetap aman.*