WHO Umumkan Kasus Kematian Pertama di Dunia Akibat Strain Baru Flu Burung

Sabtu 08-06-2024,07:39 WIB
Reporter : johanes
Editor : Hanida Syafrina

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Pada hari Rabu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan kabar mengenai kematian pertama yang disebabkan oleh jenis baru flu burung yang sebelumnya belum pernah ditemukan pada manusia.

Korban adalah seorang warga Meksiko, menjadikannya orang pertama yang meninggal akibat strain H5N2 flu burung.

Strain H5N2 ini dikenal menyerang unggas di berbagai belahan dunia, namun sampai saat ini, belum ada laporan mengenai penularan atau kematian pada manusia. Korban flu burung yang meninggal adalah seorang pria berusia 59 tahun yang berasal dari Negara Bagian Meksiko di bagian tengah negara tersebut. Pria tersebut mulai mengalami gejala pada bulan April.

WHO menyatakan bahwa pria tersebut memiliki beberapa kondisi medis yang mendasarinya dan terpaksa terbaring di tempat tidur selama tiga minggu sebelum mengalami gejala parah.

BACA JUGA:Balita Terpeleset dan Tenggelam Saat Jaring Ikan Bersama Kakak di Lubuklinggau Berhasil Ditemukan Tim SAR

Pada tanggal 17 April, ia melaporkan mengalami demam, sesak napas, diare, mual, dan rasa tidak enak badan.

Satu minggu kemudian, tepatnya pada tanggal 24 April, ia mencari bantuan medis dan langsung dirawat di rumah sakit Institut Nasional Penyakit Pernafasan (INER). Namun, pria tersebut meninggal pada hari yang sama.

Setelah kematiannya, otoritas kesehatan INER melakukan pengujian terhadap sampel yang diambil dari pria tersebut.

Pada tanggal 8 Mei, Pusat Laboratorium Biologi Molekuler Penyakit Berkembang untuk Penelitian Penyakit Menular mengonfirmasi bahwa sampel tersebut positif influenza A (H5N2). Pada tanggal 22 Mei, Institut Diagnosis dan Referensi Epidemiologi mengonfirmasi jenis virus tersebut.

BACA JUGA:Ikuti Fit and Proper Test, Heri Amalindo Optimis Raih Rekomendasi Balon Gubernur Sumsel dari PDI-Perjuangan

Sampai saat ini, otoritas kesehatan masih belum mengetahui bagaimana pria tersebut bisa terinfeksi, mengingat ia tidak memiliki riwayat kontak dengan unggas atau hewan lainnya.

Penyelidikan epidemiologi dilakukan setelah mengidentifikasi 17 kontak yang dipantau di rumah sakit tempat pria tersebut meninggal dan 12 kontak tambahan di sekitar tempat tinggalnya. Semua kontak tersebut dinyatakan negatif SARS-CoV-2 dan influenza.

Meski belum ada laporan kasus flu burung lain pada manusia, hasil dari seluruh sampel serologis masih menunggu konfirmasi.

Beberapa wabah H5N2 pada unggas telah dilaporkan di Meksiko, termasuk yang terjadi di peternakan unggas di negara bagian Michoacan yang berbatasan dengan Negara Bagian Meksiko tempat pria tersebut tinggal.

BACA JUGA:Gelontorkan Rp2 M Lebih, Pj Bupati Banyuasin Hani Syopiar Rustam Tinjau Langsung Perbaikan Jalan OPI Raya

Kategori :