BACA JUGA: Kejari Palembang Bebaskan 2 Tersangka Kasus Penganiayaan Lewat Restorative Justice
Bangkit 2024 adalah program kesiapan karier yang menawarkan pelatihan terstruktur bagi mahasiswa dan siswa vokasi dalam tiga alur pembelajaran utama: pembelajaran mesin (machine learning), pengembangan aplikasi mobile, dan komputasi awan (cloud computing).
Program ini ditawarkan sebagai bagian dari program Studi Independen Bersertifikat di Kampus Merdeka. Selain AI, peserta Bangkit 2024 juga akan memperoleh keahlian dalam teknologi, soft skill, dan kemahiran berbahasa Inggris. Total durasi pelatihan mencapai 900 jam.
Di samping program-program tersebut, Google juga meluncurkan "Gemini Academy", yang sebelumnya dikenal dengan nama Bard Academy.
Program ini ditujukan untuk melatih para guru dan pendidik dalam keterampilan kecerdasan buatan. Melalui Gemini Academy, para pendidik akan dibekali dengan literasi AI, pemahaman dasar-dasar AI, serta cara memanfaatkan alat-alat AI dalam pendidikan.
BACA JUGA: Penyidik Kejari Palembang Kembangkan Penyidikan Dugaan Korupsi Pembangunan Mess UIN Raden Fatah
Dengan berbagai inisiatif ini, Google berupaya untuk memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia siap menghadapi era kecerdasan buatan yang semakin berkembang.
Kami percaya bahwa dengan memberikan akses ke pelatihan dan keterampilan yang tepat, kita dapat menciptakan peluang yang lebih besar dan lebih baik bagi masa depan tenaga kerja Indonesia, ujar perwakilan Google.
Program beasiswa ini juga menjadi bagian dari komitmen Google untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menunjukkan potensi besar dalam sektor teknologi dan digital. Dengan adanya pelatihan AI yang komprehensif dan aksesibilitas yang lebih baik, Google berharap dapat membantu Indonesia mencapai potensi maksimalnya dalam ekonomi digital dan teknologi.
BACA JUGA: Imigrasi Palembang Pastikan Kelancaran Keimigrasian Jamaah Haji Sumsel-Babel
Google menegaskan bahwa inisiatif ini tidak hanya sekadar memberikan pelatihan, tetapi juga memastikan bahwa pelatihan tersebut relevan dan diakui oleh industri.
Dengan demikian, para penerima beasiswa akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara.
Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Kemenkominfo dan Telkom Indonesia, Google berharap dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan keterampilan AI di Indonesia.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam perjalanan Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan lebih berdaya saing di era digital global.*