PALEMBANG, PALTV.CO.ID – Terkait kondisi pemadaman aliran listrik atau Blacout, yang terjadi pada 4 Juni 2024 lalu, pihak PLN memastikan sudah menangai hal tersebut.
Ditemui pada Rabu 5 Juni 2024, Manajer Komunikasi & TJSL PT PLN UID Sumsel, Jambi dan Bengkulu (S2JB) Iwan Arissetyadhi mengatakan pemadaman listrik yang terjadi di Sumsel, Jambi, Bengkulu, Lampung dan Bangka Belitung, disebabkan gangguan di sistem transmisi 275 Kilo Volt, antara Lubuk Linggau dan Lahat.
Saat ini petugas masih menelusuri penyebab pasti gangguan tersebut. Saat ini PLN fokus dalam upaya pemulihan agar sistem kelistrikan bisa pulih.
“ini terjadi karena ada gangguan di sistem transmisi 275 kilo volt antara Lubuk Linggau, dan Lahat. Sejauh ini PLN sudah menerjunkan petugas untuk menelusuri gangguan di lapangan. Kami mengupayakan fokus pada upaya pemulihan, agar sistem kelistrikan bisa pulih 100 persen.” Katanya.
BACA JUGA: Kapolrestabes Palembang Apresiasi Kondisi Dinamis dan Kondusif Kota Palembang
Selain itu, PLN saat ini memprioritaskan pemulihan listrik di fasilitas pelayanan publik, seperti Rumah Sakit, LRT dan lainnya.
“kami mengutamakan untuk fasilitas pelayanan publik seperti Rumah Sakit, LRT. Kami tetap berusaha supaya secara bertahap pelanggan bisa pulih kembali.” Tungkasnya.
Hingga Rabu 5 Juni ini, upaya pemulihan aliran listrik sudah mencapai 80 persen. Proses pemulihan sendiri dilakukan secara bertahap, dan diharapkan pemulihan aliran listrik dapat dilakukan sesegera mungkin.
“saat ini sudah hampir 80 persen sduah berhasil dinormalkan, untuk lokasinya tersebar. Kita mengupayakan secara bertahap, dengan terus mempertahankan sistem tetap andal.
BACA JUGA: PLN 2,5 Juta Pelanggan Sudah Mulai Teraliri Aliran Listrik
Manajer Komunikasi & TJSL PT PLN UID Sumsel Jambi dan Bengkulu (S2JB) Iwan Arissetyadhi-Foto/Sandy Pratama-PALTV
Ditambahkan Iwan Arissetyadhi, Blackout yang terjadi ini hampir serupa dengan kondisi pada tahun 2022 lalu, namun dampaknya jauh lebih luas, lantaran terjadi di transmisi yang sudah interkoneksi. Kedepan PLN akan berupaya meningkatkan keandalan sistem kelistrikan.
“gangguan ini terjadi di sistem transmisi yang sudah interkoneksi ya, jadi sistem transmisi di Sumatera ini sudah terkoneksi dari Lampung sampai Aceh. Jadi jika ada salah satu terdapat kendala, bisa mengganggu keseimbangan sistem.” Tutup Iwan Arissetyadhi.(*)