Untuk meningkatkan jumlah lender individu, Nailul menyarankan fintech lending untuk menawarkan produk asuransi investasi bagi lender individu dan meninjau kembali pengaturan bunga harian acuan OJK.
Terkait tren negatif perbankan yang akan mengurangi pendanaan, CEO & Co-founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menyebut bahwa pihaknya saat ini tidak terlalu terdampak.
Menurut Ivan, perbankan juga akan melihat tingkat risiko perusahaan dalam menyalurkan pendanaan, yang tercermin dari tingkat non-performing loan (NPL) perusahaan. Oleh karena itu, dia yakin perbankan tidak akan sepenuhnya menghentikan penyaluran dana.
Nikolas Tambunan menyebut bahwa Saat ini, tingkat TWP90 yang artinyai berada di level 0,23%. Saat ini fintech fokus pada asesmen pinjaman yang hati-hati untuk memberikan ketenangan kepada para lender , baik retail maupun institusi.
BACA JUGA:Cina Diprediksi Kuasai Sepertiga Pasar Mobil Listrik Dunia pada 2030
Ivan bahkan menyampaikan bahwa tren pendanaan dari perbankan akan terus meningkat. Hingga Maret 2024, pendanaan dari perbankan mencapai hampir 50% dari total penyaluran Akseleran, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sekitar 40%.
Lebih lanjut, Ivan menjelaskan bahwa saat ini lender institusional di Akseleran mencapai hampir 60% dari seluruh pendanaan, yang merupakan porsi terbesar.
Tahun lalu, porsi lender retail masih lebih besar sekitar 55% dari total pendanaan. "Jadi, memang porsi lender institusional meningkat dan bank yang paling besar," ujarnya.
Ke depan, Ivan memprediksi bahwa sumber pendanaan terbesar akan terus berasal dari bank, mengingat likuiditas dan biaya dana yang relatif murah.
BACA JUGA:Ambil Orderan Makanan di Dalam PTC Mall, Sepeda Motor Raib Tak Berbekas
Meskipun demikian, dia menegaskan bahwa Akseleran akan tetap mempertahankan konsep marketplace lending, di mana semua orang bisa menjadi pemberi dana atau lender.
Saat ini, Ivan menyampaikan Akseleran telah memiliki lebih dari 200 ribu lender retail dan masih berpotensi besar untuk berkembang di masa depan.*