Pesona Mistis Gunung Tidar, 'Paku Tanah Jawa' Membawa Penonton ke Dunia Realisme Ajaib

Selasa 14-05-2024,09:24 WIB
Reporter : Yanri
Editor : Abidin Riwanto

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Film "Paku Tanah Jawa" siap memukau penonton dengan kombinasi yang menarik antara elemen mistis urban legend dan konflik kehidupan sehari-hari. 

Diproduksi oleh Armani Entertainment dan disutradarai oleh Bambang Drias, film ini mengangkat kisah yang terinspirasi oleh kepercayaan akan kekuatan dan kesaktian Gunung Tidar di Pulau Jawa.

Menurut Bambang Drias, ide cerita film ini muncul setelah melakukan riset tentang Gunung Tidar yang diyakini sebagai pusat kekuatan mistis di Jawa. Meskipun tidak semua bagian dari cerita film ini berkaitan langsung dengan gunung tersebut.

Namun konsepnya mencoba mengaitkan kisah tersebut dengan realitas kehidupan saat ini, termasuk fenomena pesugihan dan hal-hal klenik lainnya yang masih menjadi bagian dari budaya populer di masyarakat.

BACA JUGA:Strategi Mendatang Suzuki Perluas Pangsa Pasar Melalui Armada Fleet

Cerita utama film ini mengikuti perjalanan Ningrum (diperankan oleh seorang aktris muda) yang harus menghadapi pandangan negatif dari masyarakat sekitar karena ibunya, Handini (diperankan oleh Masayu Anastasia), sering diisukan melakukan pesugihan dengan melibatkan banyak pria. Ketika salah satu teman dekat Handini meninggal secara misterius, keluarganya semakin dihujat oleh warga sekitar.

Kehidupan Ningrum semakin tidak tenang ketika pria yang diam-diam dicintainya, Jalu (diperankan oleh aktor lain), terjebak menjadi tumbal baru dalam pesugihan Handini. Ningrum harus melawan berbagai teror gaib yang mengancamnya.

Dalam upaya melawan kekuatan gelap yang mengancam keluarganya, Ningrum meminta bantuan seorang Kyai yang memberikannya sebuah tombak sakti yang diyakini dapat memusnahkan ilmu hitam tersebut. Konflik antara kekuatan gaib dan manusia menjadi puncak dari cerita ini, menciptakan ketegangan yang menegangkan sepanjang film.

Peran Handini yang diperankan oleh Masayu Anastasia merupakan salah satu sorotan dalam film ini. Anastasia bahkan melakukan pendekatan yang intens dengan ular sungguhan sebagai persiapan perannya. Dia mempelajari tata cara memegang ular dan memahami perilaku hewan melata tersebut untuk memerankan karakternya dengan lebih autentik.


Pesona Mistis Gunung Tidar, 'Paku Tanah Jawa' Membawa Penonton ke Dunia Realisme Ajaib--SUMBER FOTO : INSTAGRAM@MASAYUANASTASIA

Penggunaan ular dalam film ini memberikan nuansa tambahan pada cerita, menciptakan ketegangan ekstra bagi para penonton. Masayu Anastasia sendiri mengaku bahwa berinteraksi dengan ular sungguhan, terutama ular piton yang besar, merupakan tantangan tersendiri bagi dirinya.

Selain Masayu Anastasia, film ini juga dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris ternama seperti Giselma Firmansyah, Wafda, Beddu, Wanda Hamidah, Badriah Afif, serta artis Malaysia MK K Clique dan Upin Hasif. Kolaborasi antara talenta-talenta Indonesia dan Malaysia diharapkan dapat menarik minat penonton dari kedua negara.

Datuk KK Chua dari Armani Entertainment menyatakan harapannya bahwa film ini akan disambut baik oleh penonton di Indonesia dan Malaysia. Meskipun rencananya untuk tayang awal tahun terpaksa ditunda, Chua berharap bahwa penonton akan mengapresiasi cerita yang menarik dan akting yang apik dari para pemainnya.

Kerja sama antara rumah produksi Indonesia dan Malaysia dalam proyek ini menunjukkan potensi kolaborasi lintas negara dalam industri film. Hal ini tidak hanya menciptakan peluang baru bagi para pembuat film, tetapi juga memperluas pasar bagi karya-karya film dari kedua negara tersebut.

Dengan segala elemen yang tergabung dalam "Paku Tanah Jawa: Kisah dari Gunung Tidar," film ini memiliki potensi untuk menjadi tontonan yang menarik dan menghibur bagi penonton di seluruh Indonesia dan Malaysia. Kombinasi antara unsur mistis, konflik kehidupan sehari-hari, dan dedikasi para pemainnya diharapkan dapat menciptakan pengalaman sinematik yang mengesankan bagi penonton.(*)

Kategori :