Akibatnya, rumah-rumah di wilayah-wilayah tersebut dibiarkan kosong, tidak terawat, dan akhirnya terabaikan.
Pemerintah Jepang menyadari urgensi masalah ini dan telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi fenomena Akiya.
Salah satunya adalah dengan mendorong revitalisasi pedesaan melalui program-program bantuan dan insentif bagi penduduk yang ingin menempati rumah kosong di daerah pedesaan.
Langkah-langkah lainnya termasuk upaya untuk mendorong renovasi dan pembangunan kembali Akiya menjadi tempat tinggal yang layak dan menarik bagi penduduk lokal maupun pendatang baru.
BACA JUGA:Tren Terbaru, 8 Pilihan Ponsel Lenovo yang Mendominasi Pasar Indonesia dengan Kinerja Tinggi!
Namun, meskipun upaya-upaya ini telah dilakukan, masalah rumah kosong di Jepang tetap menjadi tantangan yang kompleks.
Dibutuhkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk menemukan solusi yang berkelanjutan dan menjaga keberlanjutan pemukiman di Jepang.
Dengan demikian, fenomena "Akiya" di Jepang bukan hanya masalah rumah kosong semata, tetapi juga mencerminkan perubahan sosial dan demografis yang mendalam.
Langkah-langkah yang tepat dan berkelanjutan perlu diambil untuk menjaga keberlangsungan pemukiman dan mencegah pemborosan sumber daya yang berharga.*