PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Bank Indonesia (BI) baru-baru ini mengumumkan kenaikan suku bunga acuannya menjadi 6,25%.
PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) sebagai pemain utama dalam industri otomotif Indonesia, sedang memperhatikan dengan seksama bagaimana perubahan ini mungkin mempengaruhi pasar domestik. Khususnya penjualan mobil.
Irwan Kuncoro, Direktur Divisi Penjualan & Pemasaran PT MMKS, mengungkapkan bahwa kenaikan suku bunga pasti akan memiliki dampak signifikan terhadap penjualan mobil Mitsubishi di dalam negeri.
Pada kuartal pertama tahun 2024, penjualan mobil Mitsubishi mengalami penurunan yang cukup mencolok.
BACA JUGA:Kepala Aki Mobil Berjamur? Ini Cara Mengatasi Agar Tidak Mengganggu Sistim Kelistrikan Mobil
Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan secara grosir turun sebesar 12,9% menjadi 19.109 unit dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Begitu juga dengan penjualan eceran yang turun sebesar 16,3% menjadi 19.792 unit. Situasi ini menandakan adanya tantangan yang serius bagi Mitsubishi dalam mencapai target penjualannya.
MMKSI saat ini masih menunggu respons pasar terhadap kebijakan kenaikan suku bunga tersebut.
Irwan Kuncoro menyatakan bahwa mereka belum dapat memberikan perkiraan yang pasti mengenai dampaknya terhadap penjualan, karena reaksi pasar yang belum terlihat sepenuhnya.
BACA JUGA:Teknik Mengemudi Mobil Matic Bagi Pemula Terkait Mental Psikologis
Namun demikian, mereka berkomitmen untuk terus memantau perkembangan situasi ini dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target penjualan yang telah ditetapkan.
Meskipun demikian, MMKSI tetap optimis dapat mencapai target penjualan sebanyak 100.000 unit untuk tahun fiskal 2024.
Mereka percaya bahwa kebijakan insentif yang diberlakukan pemerintah dapat memberikan dorongan positif bagi bisnis otomotif di Indonesia.
MMKSI juga akan terus mendukung kebijakan insentif tersebut dan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi pasar.
BACA JUGA:Launcing Pilkada Mewah, Pengamat Nilai KPU Sumsel Tidak Sinse Of Crisis