PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Salah satu pendiri PayPal mengatakan bahwa AI akan lebih buruk bagi orang-orang matematika daripada penulis.
Peter Thiel, salah satu pendiri PayPal, memberikan pandangan baru tentang masa depan kecerdasan buatan (AI), menyatakan bahwa hal itu akan memiliki dampak yang lebih besar pada profesi yang berfokus pada matematika daripada yang bergantung pada keterampilan menulis.
Terdapat debat yang berkepanjangan tentang masa depan AI dan bagaimana itu akan berdampingan dengan manusia.
Sementara beberapa peneliti percaya bahwa AI akan membantu manusia dengan mengurangi beban kerja mereka, banyak yang memprediksi bahwa AI akan mengambil alih pekerjaan manusia, termasuk pekerjaan penulis.
BACA JUGA:6 Tips Ampuh Membangkitkan Semangat Kerja di Hari Senin
Dengan menawarkan pandangan baru tentang kemampuan AI, pendiri PayPal, Peter Thiel, memprediksi bahwa kemajuan kecerdasan buatan akan memiliki dampak yang lebih besar pada profesi yang berfokus pada matematika.
Ketimbang untuk yang bergantung pada keterampilan menulis.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dalam episode terbaru dari "Conversations with Tyler" dengan Tyler Cowen, Thiel memprediksi bahwa dalam waktu tiga hingga lima tahun, model AI akan mampu menyelesaikan semua masalah yang disajikan dalam Olimpiade Matematika Amerika Serikat.
Kemajuan ini dapat sangat mengubah cara matematika dipraktikkan dan dipandang, dengan potensi menggantikan peran dan karier tradisional dalam bidang tersebut.
BACA JUGA:Merasa Ditipu, Warga Bakal Laporkan Oknum Kades Tanjung Ali Pungli Rp400 Ribu Urus Sertifikat Tanah
"Intuisi saya akan sangat berlawanan, di mana itu tampak jauh lebih buruk bagi orang-orang matematika daripada orang-orang kata," kata Thiel.
"Apa yang orang katakan kepada saya adalah bahwa mereka berpikir dalam waktu tiga hingga lima tahun, model AI akan mampu menyelesaikan semua masalah Olimpiade Matematika Amerika Serikat. Itu akan mengubah banyak hal," kata Thiel.
Prediksi Theil menantang dominasi saat ini matematika dalam banyak industri, terutama raksasa teknologi seperti yang ada di Silicon Valley.
"Jika saya meloncat ke depan, misalnya, ke Silicon Valley pada awal abad ke-21, itu terlalu condong ke arah orang-orang matematika," kata Thiel.
BACA JUGA:Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Berkala bagi Anggota Polres Muara Enim