Sementara itu, pabrikan lain seperti Honda memilih untuk tidak ikut serta dalam tren ini, memilih fokus pada segmen lain yang dianggap lebih menguntungkan bagi mereka.
Dengan demikian, keberhasilan motor retro klasik di pasar Indonesia masih terus menjadi perdebatan, dan hanya waktu yang akan menentukan apakah tren ini akan terus berkembang atau tidak.*