PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Peringatan Hari Al-Quds Sedunia menjadi momentum yang penting bagi masyarakat dunia untuk menyuarakan dukungan terhadap Palestina dan menentang tindakan pendudukan yang dilakukan oleh Israel di wilayah Palestina.
Demonstrasi seperti yang diselenggarakan oleh Barisan Aliansi Resistensi Al Aqso (BARAQ) adalah contoh nyata dari kepedulian global terhadap masalah ini.
Peringatan Hari Al-Quds pertama kali ditetapkan oleh pemimpin Iran, Ruhollah Khomeini, pada tahun 1979 untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina dan menolak pendudukan Israel di Yerusalem Timur. Sejak itu, Hari Al-Quds menjadi simbol perlawanan dan solidaritas internasional terhadap Palestina.
Abbas Husain dari BARAQ menyoroti tema peringatan Hari Al-Quds Sedunia di Indonesia, yang menekankan penolakan terhadap genosida bangsa Palestina dan perlawanan terhadap Zionisme internasional. Hal ini menjadi sorotan penting mengingat sejarah panjang perjuangan Palestina dan dukungan yang terus berlanjut dari berbagai pihak di seluruh dunia.
BACA JUGA:Polisi Israel Menghalangi Akses Warga Palestina Yang Hendak Tarawih Di Masjid Al Aqsa
Hari Al-Quds, atau Hari Yerusalem, bukan hanya sekadar peringatan rutin setiap tahun. Ini adalah ajang bagi masyarakat internasional untuk bersatu dalam menyuarakan keadilan dan perdamaian bagi rakyat Palestina yang terus berjuang untuk hak-haknya.
Langkah-langkah konkret seperti demonstrasi, penggalangan dukungan, dan dialog antarbangsa menjadi bagian integral dari upaya untuk mencapai tujuan tersebut.
Di sejumlah negara, termasuk di negara-negara Barat, terdapat demonstrasi damai yang dilakukan oleh berbagai kelompok agama dan masyarakat sipil untuk menegaskan penolakan terhadap kebijakan Israel yang dianggap melanggar hak asasi manusia. Solidaritas lintas agama dan budaya menjadi pendorong utama dalam upaya menghasilkan perubahan positif bagi Palestina.
Sejarah peringatan Hari Al-Quds juga menunjukkan evolusi perlawanan dan kesadaran global terhadap isu Palestina. Mulai dari pengakuan simbolis hingga aksi konkret dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina, momentum ini terus membangun tekanan internasional terhadap Israel untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan perdamaian.
BACA JUGA:Abu Ubaidah: Bulan Ramadan Adalah Bulan Jihad, Brigade Al Qassam Janjikan Kemenangan Untuk Palestina
Hari Al-Quds, atau Hari Yerusalem, bukan hanya sekadar peringatan rutin setiap tahun. --Foto : masjid_al_aqsa
Pentingnya peringatan ini juga tercermin dalam upaya diplomatik dan politik di tingkat internasional. Negara-negara dan organisasi regional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terus berupaya untuk memediasi konflik dan mendorong solusi yang adil bagi Palestina, meskipun tantangan besar terus ada dalam menghadapi kepentingan politik dan ekonomi yang kompleks.
Di berbagai negara di dunia, termasuk di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, dan Australia, terjadi demonstrasi damai sebagai bentuk protes terhadap dukungan yang diberikan kepada Israel oleh negara-negara Barat. Demonstrasi ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk umat Islam, Yahudi, dan Kristen, yang bersatu dalam menyuarakan penolakan terhadap kebijakan Israel dan dukungan terhadap Palestina.
Dengan berbagai upaya ini, peringatan Hari Al-Quds Sedunia menjadi momentum penting yang tidak hanya mengingatkan akan tantangan yang dihadapi oleh Palestina, tetapi juga mengajak semua pihak untuk terlibat secara aktif dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik ini.*