PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Menjadi bagian dari destinasi wisata baru yang mengundang pengunjung untuk merasakan nostalgia masa lalu, Pasar Papringan di Desa Ngadimulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, telah menjelma menjadi primadona baru dalam peta pariwisata regional.
Pasar Papringan menghadirkan pengalaman yang unik, mempersembahkan nuansa pasar tradisional Jawa tempo dulu.
Berlokasi di lahan kebun bambu seluas 2500 meter, pasar ini bukan hanya sekadar tempat untuk berbelanja, tetapi juga suatu wadah yang menghidupkan kembali budaya dan tradisi masa lalu.
BACA JUGA:Pasar-Pasar Unik di Indonesia: Ada yang Transaksi Menggunakan Bahasa Isyarat dan Meraba Tangan
Membangkitkan Nuansa Masa Lampau
Konsep Pasar Papringan terinspirasi dari pasar-pasar tradisional di masa lampau di Jawa. Dari lokasi hingga alat pembayarannya, semuanya mengusung nuansa khas Jawa tempo dulu.
Mata uang yang digunakan, pring, menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi pengunjung, memberikan sensasi transaksi yang autentik layaknya di masa lampau.
Inisiatif Lokal yang Menggugah
Pasar Papringan bukan hanya sekadar proyek wisata biasa. Di balik keberhasilannya, terdapat inisiatif dari pemuda-pemuda lokal yang tergabung dalam Komunitas Mata Air, bekerja sama dengan Komunitas Spedagi.
Mereka tidak hanya mengelola pasar, tetapi juga berperan aktif dalam upaya konservasi lingkungan, dengan merestorasi lahan rumpun bambu yang dulunya terbengkalai menjadi suatu destinasi wisata yang menarik.
BACA JUGA:Mengolah Tepung Ketan Menjadi Kue Jajanan Pasar yang Nikmat