PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Puasa Ramadan adalah momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk anak-anak yang belajar untuk berpuasa.
Di samping aspek spiritualnya, penting bagi mereka untuk memahami peran gizi yang tepat dan kesadaran psikologis dalam menjalankan ibadah ini.
Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan mengapa pentingnya anak-anak menghindari makanan tidak sehat, menu makanan yang direkomendasikan, serta bagaimana orang tua dapat mendukung mereka secara psikologis.
BACA JUGA:Cuka Apel dan Studi Penurunan Berat Badan, Efek Rasa Asam Terhadap Email Gigi dan Lambung
Gizi yang Dibutuhkan Selama Puasa
Penting bagi anak-anak yang belajar berpuasa untuk mendapatkan asupan nutrisi yang cukup selama sahur dan berbuka. Menurut Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso, asupan nutrisi yang baik penting untuk mendukung pertumbuhan anak-anak.
Kekurangan nutrisi bisa menghambat pertumbuhan dan menyebabkan masalah kesehatan seperti stunting. Oleh karena itu, pilihan makanan selama puasa haruslah seimbang dan bernutrisi.
BACA JUGA: Berkeringat di Malam Hari? Tanda 5 Masalah Kesehatan yang Perlu Diwaspadai
Hindari Konsumsi Makanan Tidak Sehat
Piprim juga menyoroti masalah makanan junk food yang sering dipilih anak-anak saat berbuka dan sahur. Makanan ini kaya kalori tetapi rendah nutrisi, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes. Menggantinya dengan makanan yang kaya nutrisi akan membantu menjaga kesehatan tubuh anak-anak selama bulan puasa.
Menu Sehat untuk Buka dan Sahur
Menu sehat yang direkomendasikan oleh Piprim mencakup makanan seperti nasi telur, ayam goreng, ikan goreng, dan opor. Makanan-makanan ini mengandung nutrisi penting seperti protein, karbohidrat, lemak sehat, dan vitamin. Dengan menu yang seimbang, anak-anak dapat menjaga energi dan kesehatan tubuh mereka selama berpuasa.