PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Rencana Pemerintah Republik Indonesia untuk membatasi pembelian Pertalite dan Solar bagi kendaraan tertentu menimbulkan beragam reaksi dari masyarakat.
Reaksi muncul terutama dari masyarakat yang mata pencahariannya menggunakan kendaraan seperti sepeda motor atau mobil.
Eko salah satu warga, menyetujui dengan adanya rencana pembatasan pembelian Pertalite. Wacana tersebut dapat membantu masyarakat yang mata pencaharian sebagai ojek daring.
“Saya setuju kalau ada pembatasan terutama untuk motor. Tetapi untuk mobil saya rasa kurang efisien, karena masih bisa diakali oleh pemilik kendaraan,” ujar Eko pada hari Rabu, 13 Maret 2024.
BACA JUGA:Diduga Hendak Tawuran, 2 Remaja di Palembang Diamankan Anggota Polsek Ilir Barat II
Eko, pengendara ojek daring, Rabu (13/3/2024).-Ilham Wahyudi-PALTV
Sementara itu, Indra mengaku kurang setuju dengan rencana pembatasan pembelian Pertalite untuk kendaraan tertentu, karena memberatkan para pengendara mobil.
“Kurang setuju kalau mobil diberlakukan pembatasan pembelian Pertalite, terlebih apabila harus membeli Pertamax yang harganya jauh di atas Pertalite. Karena saya menggunakan mobil untuk bekerja,” kata Indra.
Indra, pengemudi mobil, Rabu (13/3/2024).-Ilham Wahyudi-PALTV
Indra berharap kepada Pemerintah agar mempertimbangkan lagi rencana pembatasan pembelian Pertalite bagi kendaraan tertentu. Karena hal tersebut cukup berdampak kepada para pemilik kendaraan terutama mobil.
Seperti diketahui, Pemerintah berencana membatasi pembelian bahan bakar minyak atau BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar.
BACA JUGA:Tingkatkan Kamtibmas, Polres Muara Enim Gelar Razia Gabungan Skala Besar Cipta Kondisi Bulan Ramadan
Rencananya pembatasan tersebut untuk sepeda motor semuanya kecuali sepeda motor yang di atas 150 cc.
Kemudian mobil pelat hitam ada dua skenario. Pertama, seluruh mobil pelat hitam akan dilarang menggunakan Pertalite. Atau opsi kedua, mobil dengan kapasitas maksimum 1.400 cc.