Korban yang masih dirawat harus dipastikan dilakukan hingga tuntas, terlebih untuk dua korban yang meninggal dunia semua haknya segera dipenuhi.
BACA JUGA:Wamen Ketenagakerjaan RI Pantau Robohnya Girder Flyover Bantaian di Muara Enim
Pihak kontraktor pembangunan Flyover Bantaian diminta mengevaluasi sistem manajemen keselamatan dan memastikan kejadian yang serupa tidak terjadi lagi, Senin (11/3/2024).-Yansyah-PALTV
Disinggung terkait penyebab terjadinya peristiwa tersebut, Hedy Rahardian mengatakan ada beberapa penyebab, di antaranya terjadinya kegagalan komunikasi atau miss komunikasi.
Sedangkan penyebab utamanya yaitu adanya gaya lateral tambahan yang datang dari getaran saat rangakaian kereta api melintas.
"Info dari pekerja di lapangan karena saat pengerjaan ada kereta yang melintas, potensi utamanya dari lateral tambahan dari kereta api. Gaya Lateral dari kereta api ini yang menyebabkan gilder berayun sehingga membuat posisinya terguling dan jatuh," terang Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahardian.
Dalam pandangan Hedy, pada saat kereta api melintas juga bisa saja mengganggu komunikasi sehingga terjadi miss komunikasi saat melakukan pemasangan girder.
BACA JUGA:Robohnya Gilder Beton Pembangunan Fly Over Bantaian Diduga Adanya Getaran dari Rel Kereta
Rumah warga yang menjadi korban robohnya girder Flyover Bantaian belum dapat pertanggungjawaban dan penyelesaian dari pihak kontraktor pembangunan.-Yansyah-PALTV
Namun, dugaan-dugaan penyebab kecelakaan tersebut akan didalami terlebih dahulu. Yang pasti, kata Hedy, untuk pekerjaan selanjutnya pihak penyedia jasa harus memperbaiki teknis agar lebih aman lagi.
“Bangunan dari jalan layang atau Flyover Bantaian sendiri tidak seperti biasa, karena bentuk fisiknya yang menyerong. Mungkin pihak kontraktor belum berpengalaman sehingga terjadi kecelakaan kerja seperti ini," imbuhnya.
Proyek pembangunan Flyover Bantaian terus dikerjakan sembari pihak kontraktor menyelesaikan kewajibannya. Namun, mereka juga wajib memperbaiki sistem manajemen keselamatan.*