Houthi Yaman Isyaratkan Selamatkan Kapal Inggris Yang Tenggelam, Asal Buka Jalur Bantuan ke Gaza

Selasa 27-02-2024,09:54 WIB
Reporter : johanes
Editor : Hanida Syafrina

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Houthi Yaman Umumkan Kapal Inggris Yang Tenggelam Bisa Diselamatkan Asal Truk Bantuan Ke Gaza Boleh Lewat.

Pada malam Sabtu, kelompok Houthi Yaman mengumumkan bahwa mereka akan mengizinkan kapal Inggris Rubymar yang mengalami kecelakaan di Teluk Aden untuk diselamatkan, dengan syarat bahwa truk pengangkut bantuan diperbolehkan masuk ke Jalur Gaza sebagai imbalannya.

"Kami akan menarik kapal Inggris yang mengalami kecelakaan dengan syarat membawa truk bantuan ke Gaza," ujar Muhammad Ali Al-Houthi, salah satu anggota Dewan Politik Tertinggi kelompok tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di platform media sosial. "Ini merupakan tawaran yang layak dipertimbangkan," tambahnya.

BACA JUGA: Tetap Aman dari Kecelakaan Dengan Warna Mobil Terpopuler

Pernyataan dari kelompok Houthi ini muncul setelah pemerintah Yaman meminta dukungan dari negara-negara di seluruh dunia, organisasi, dan lembaga yang peduli dengan pelestarian lingkungan laut.


Houthi Yaman Isyaratkan Selamatkan Kapal Inggris Yang Tenggelam, Asal Buka Jalur Bantuan ke Gaza--free pik.com

Untuk segera menangani krisis kapal Inggris Rubymar yang menjadi target serangan oleh kelompok tersebut pada tanggal 18 Februari.

Sampai saat ini, belum ada tanggapan resmi yang dikeluarkan oleh pihak Inggris atau Israel terkait pernyataan tersebut.

Kapal Rubymar, yang membawa muatan amonia dan minyak dalam jumlah besar, seperti yang dilaporkan oleh pejabat resmi dari Saba Agency.

BACA JUGA:Wuling Bingo Mobil Listrik Mungil yang Sedang Turun Harga

sedang dalam perjalanan menuju Kepulauan Hanish Yaman di Laut Merah pada hari Sabtu, dimana potensi bencana lingkungan yang besar dihadapi.

Lebih dari setengah dari para eksportir Inggris telah merasakan dampak dari serangan yang dilakukan oleh kelompok Houthi terhadap pengiriman barang di Laut Merah.

Seperti yang terungkap dalam survei yang dilakukan oleh British Chambers of Commerce (BCC) yang mewakili 53 kamar dagang di seluruh Inggris. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa 55 persen dari para eksportir.

Serta 53 persen dari para produsen dan perusahaan jasa antar-konsumen, termasuk pengecer dan grosir, mengalami gangguan dalam aktivitas bisnis mereka.

Kategori :