Akibat Pembatasan Oleh Israel, Krisis Pangan di Gaza Utara Sangat Mengkhawatirkan

Jumat 23-02-2024,11:05 WIB
Reporter : johanes
Editor : Hanida Syafrina

Tidak bisa diabaikan bahwa serangan yang dilakukan oleh Israel di Gaza telah menyebabkan ribuan kematian sejak 7 Oktober, sementara kelaparan dan penyakit mengancam lebih banyak nyawa.

Pendapat Craig Jones, seorang dosen dari Universitas Newcastle yang diwawancarai oleh CNN, adalah bahwa pembatasan bantuan yang diberlakukan oleh Israel adalah strategi yang disengaja.

Pada bulan Desember sebelumnya, Amnesty International juga telah menyimpulkan bahwa Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang di Gaza, dengan mengutip pernyataan dari para pejabat Israel.

Jones menekankan bahwa tidak ada tempat yang aman bagi warga sipil di Gaza, dan tidak ada rute yang aman bagi bantuan kemanusiaan yang hendak disalurkan ke wilayah tersebut.

BACA JUGA:Menangkap Drone Menggunakan Drone, Metode Baru Polisi Tokyo dalam Menghadapi Drone Illegal

Serangan terhadap konvoi bantuan dan pekerja kemanusiaan terjadi di tengah ancaman kelaparan yang meluas, khususnya di Gaza Utara.

Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, menyatakan bahwa PBB telah mengidentifikasi kantong-kantong kelaparan di wilayah utara Gaza, tempat masyarakat tinggal di ambang kelaparan.

Sebanyak 300.000 orang di wilayah tersebut bergantung pada bantuan UNRWA untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Tentu saja, situasi ini menyoroti pentingnya respons internasional dan bantuan kemanusiaan yang mendesak untuk mencegah tragedi kemanusiaan yang lebih besar di Gaza Utara.

Sudah saatnya masyarakat internasional bersatu untuk memberikan bantuan yang diperlukan dan mengakhiri penderitaan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.*

Kategori :