Pemerintah Berencana Kembali Mengimpor 2 Juta Ton Beras dari Thailand

Selasa 20-02-2024,07:05 WIB
Reporter : Moes Mulyadi
Editor : Hanida Syafrina

BACA JUGA:3 Mobil Barang Bukti Perkara Minyak Ilegal Terbakar di Belakang Mapolres Banyuasin

Dia juga menyebut bahwa pihaknya telah menerima arahan langsung dari Presiden Jokowi terkait strategi menjaga keseimbangan harga beras. Meskipun impor tetap dilakukan, harus dilakukan dengan cara yang terukur.

"Hari ini, kondisi nilai tukar bagi petani, khususnya pada tanaman pangan seperti padi dan jagung, sangat menguntungkan bagi mereka. Namun, tugas pemerintah adalah memastikan keseimbangan hingga ke tingkat distribusi," ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga akan melanjutkan program bantuan sosial beras kepada 22 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP) pada tahun 2024

Masing-masing penerima akan mendapatkan bantuan 10 kg beras setiap bulan secara gratis.

BACA JUGA:Usai Pemilu, RS Ernaldi Bahar Sumatera Selatan Belum Terima Caleg Stres

"Kami akan terus memberikan bantuan pangan berupa 10 kg beras secara gratis kepada mereka.

Program ini akan kami lanjutkan hingga Maret, bahkan bisa diperpanjang hingga Juni. Presiden juga telah menyampaikan perincian anggaran kita terkait hal ini," ujar Arief.

Sementara itu, juru bicara Pemerintah Thailand, Chai Wacharonke, menyatakan bahwa Indonesia telah mengindikasikan niatnya untuk mengimpor 1 juta ton beras Thailand pada akhir tahun ini untuk menjaga stok dalam negeri. 

Namun, Chai Wacharonke menyebutkan bahwa masalah logistik menjadi kendala yang membuat permintaan tersebut sulit dipenuhi sesuai dengan waktu yang diharapkan.

BACA JUGA:Pertebal Keamanan, Personel Brimob Siaga di PPK Benakat Kabupaten Muara Enim

Thailand saat ini merupakan eksportir beras terbesar kedua di dunia dengan target ekspor sebanyak 8 juta ton pada tahun tersebut.

Pada periode Januari-Oktober 2023, Thailand telah berhasil mengekspor sebanyak 6,9 juta ton beras, meningkat 11,4% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.*

Kategori :