Israel Luncurkan Serangan Udara Terhadap Rafah, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi

Minggu 11-02-2024,15:05 WIB
Reporter : Johanes
Editor : Muhadi Syukur

BACA JUGA:Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim Mengungkapkan Agresi Israel di Gaza Bukan Masalah Houthi


seorang warga Palestina yang mengungsi dari utara ke Rafah, mengungkapkan kebingungannya, --Photo : eye.on.palestine/ig

Pasukan Israel telah memindahkan fokus operasi ke arah selatan, menuju kota Rafah, setelah sebelumnya menyerang bagian utara Gaza sebagai tanggapan terhadap serangan oleh militan Hamas di selatan Israel pada 7 Oktober.

Jan Egeland, Sekretaris Jenderal Dewan Pengungsi Norwegia, menekankan bahwa perang tidak boleh "menjangkau kamp-kamp pengungsi yang sangat besar." Ia mengingatkan akan risiko "pertumpahan darah" jika pasukan Israel melakukan serangan darat di Rafah. Presiden Palestina Mahmoud Abbas menuduh Netanyahu ingin mengusir rakyat Palestina dari tanah mereka. 

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 27.947 warga Palestina tewas dan 67.459 lainnya terluka dalam konflik tersebut. Korban jiwa yang terus bertambah menunjukkan betapa mengerikannya situasi di Gaza.

Di tengah ketegangan yang semakin meningkat, upaya diplomatik juga terus dilakukan untuk mencari solusi damai dalam konflik ini. Namun, tantangan besar terletak pada kebutuhan untuk menghentikan siklus kekerasan yang berkelanjutan dan menciptakan ruang bagi dialog yang konstruktif antara kedua belah pihak.

BACA JUGA:Ratusan Tahanan Palestina Dibebaskan Oleh Israel Banyak Yang Mengalami Cidera Serius

Selain itu, perlunya dukungan dan bantuan kemanusiaan yang lebih besar dari komunitas internasional menjadi semakin mendesak.

Warga Gaza, yang telah lama menjadi korban dalam konflik yang tak kunjung usai ini, membutuhkan bantuan dan perlindungan yang nyata untuk mengatasi penderitaan yang mereka alami.

Namun, upaya-upaya tersebut dihadang oleh ketidakpastian dan ketegangan yang terus meningkat di wilayah tersebut.

Pasukan Israel terus bergerak maju, sementara Hamas dan kelompok militan lainnya bersiap untuk bertahan dan melawan.

BACA JUGA:Australia-Kanada-Amerika Serikat Menyetop Dana ke Badan Pengungsi Palestina, Apa yang Sedang Terjadi?

Dalam konteks ini, perlunya penyelesaian politik yang komprehensif dan berkelanjutan menjadi semakin mendesak. Solusi jangka panjang untuk konflik di Gaza tidak dapat dicapai melalui kekerasan atau penindasan, tetapi melalui dialog, negosiasi, dan kompromi yang adil bagi kedua belah pihak.

Jalur Gaza dan Rafah menjadi simbol dari ketegangan yang mendalam dan penderitaan yang tak terhingga dalam konflik Israel-Palestina. Mereka juga mengingatkan kita akan pentingnya perdamaian, keadilan, dan kemanusiaan dalam menyelesaikan konflik-konflik yang melanda dunia ini.

Kategori :