Tantangannya terletak pada penggunaan teknologi produksi yang masih sederhana dan skala usaha yang cenderung rumahan.
Oleh karena itu, selain dari aspek keuntungan, penting bagi pelaku UMKM perempuan untuk melihat dan memanfaatkan peluang yang ada di sektor-sektor produktif nasional seperti pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan.
Sebab, sektor-sektor tersebut memiliki potensi besar untuk menghasilkan sumber daya yang dapat diperbaharui dan terus meningkatkan produktivitas sepanjang tahun.
Yuana Rochma Astuti, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital di Kemenparekraf/Baparekraf, menegaskan bahwa perempuan memiliki peran yang sangat penting dan potensi besar dalam menggerakkan perekonomian.
BACA JUGA:Ini Cara Daftar dan Syarat Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah 2024
Meskipun masih ada pandangan stereotip yang kuat terhadap kemampuan dan peran wanita dalam dunia kerja, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 menunjukkan bahwa 64,5 persen dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah perempuan.
Dalam sektor kewirausahaan, peran dan potensi perempuan sangatlah signifikan. Data BPS tahun 2021 mengungkapkan bahwa 64,5 persen dari total UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan.
Hal ini memberikan bukti yang kuat bahwa perempuan, terutama Womenpreneur di Indonesia, memiliki kontribusi yang strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Meskipun masih ada stereotip yang menempel kuat, khususnya dalam bidang teknologi, namun penting untuk diakui bahwa perempuan memiliki kapasitas dan kemampuan yang besar dalam dunia kerja.
BACA JUGA:Ingin Hidup Panjang Umur? Ini Pola Diet Zona Biru Yang Banyak Dipakai Orang Di Dunia
Studi menunjukkan bahwa hanya sedikit perempuan yang memilih untuk berkarir profesional di bidang Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika (STEM).
Oleh karena itu, inisiatif seperti program SheHacks 2023 patut diapresiasi karena telah memberikan dukungan yang signifikan dalam pengembangan talenta digital, khususnya di kalangan perempuan.
Melalui program tersebut, para wanita diberikan kesempatan untuk mendapatkan pelatihan, memperluas jaringan bisnis, dan mendapat pendampingan untuk mengembangkan ide dan inovasi yang mereka miliki.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun komunitas yang tersebar, terutama di 5 Destinasi Super Pariwisata.
BACA JUGA:MG VS vs Toyota Yaris Cross: Duel SUV Compact Hybrid Paling Dinanti!
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden dalam ASEAN Summit di Labuan Bajo untuk memperkuat ekosistem pariwisata yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan. Demikian diungkapkan oleh Yuana Rochma Astuti pada Sabtu, 8 Juli 2023.*