Fungsi pertama dari roller ini yaitu untuk dapat memudahkan variator bergerak. Variator merupakan komponen yang bekerja dalam proses pergerakan motor matic.
Agar variator ini dapat bergerak dengan baik maka kondisi dari roller juga harus bulat. Pada saat roller mempunyai bentuk yang sudah tidak bulat lagi maka variator tidak akan mampu bergerak dengan mudah.
Akibatnya, pada saat mengendarai motor matic akan membuat pengendara menjadi merasa terganggu dengan laju dari motor matic tersebut.
Pada saat roller sudah tidak berbentuk bulat lagi, maka pengendara sebaiknya segera untuk melakukan penggantian agar jalannya motor matic dapat menjadi lebih lancar.
Menentukan Ukuran Diameter Pulley
Fungsi dari roller yang kedua ini sesuai dengan cara kerja dari roller yaitu untuk menentukan diameter pulley.
Perubahan diameter pulley inilah yang nantinya akan mendukung gerak komponen v-belt yang terdapat pada motor matic.
Tanpa adanya perubahan ukuran dari diameter pulley maka mesin pada motor matic tidak akan mendapatkan daya untuk dapat berjalan dan melaju di jalanan.
Pada saat diameter pulley pada roller ini berubah menjadi lebih besar atau menjadi lebih kecil menyesuaikan dengan tarikan gas, maka akan membuat motor matic menjadi bergerak.
Sebagai Pengatur Akselerasi Motor Matic
Fungsi dari roller pada motor matic lainnya yang juga tidak kalah penting yaitu roller akan mengatur akselerasi pada motor matic.
Roller bawaan dari produsen akan bekerja untuk mengatur akselerasi motor matic agar dapat tetap seimbang saat digunakan berkendara.
Pengendara sebenarnya bisa saja melakukan modifikasi roller untuk membuat top speed yang didapatkan menjadi lebih baik, hanya saja dampaknya akan berpengaruh terhadap akselerasi dari motor matic.
Jika pengendara ingin melakukan modifikasi untuk menghasilkan top speed yang lebih baik maka perlu untuk mengubah roller standar menjadi lebih berat.
Komponen Roller Pada CVT? Inilah 3 Fungsi Roller Pada Komponen CVT Terhadap Motor Matic!-kroshka__nastya-freepik