Arab Berubah! Negara Ini Buka Pabrik Bir, Halalkan Alkohol
Menurut laporan lokal, tempat pembuatan bir tersebut bernama Craft by Side Hustle. Dibuka minggu lalu di mal Galleria Al Maryah Island di Abu Dhabi."Sebagai seniman lokal, kami menyadari tanggung jawab yang telah diberikan kepada kami dan merasa terhormat serta bersemangat untuk membuka dealer mobil pertama di Abu Dhabi.
Dilansir dari laman cnbcindonesia.com. " Chad McGehee, salah satu pendiri Side Hustle Brews and Spirits, disebutkan dalam Middle East Monitor (MEMO) pada Minggu (16 Januari 2024).
Pabrik bir adalah gastropub dan pabrik bir mikro yang menangani produksi minuman beralkohol. McGehee menegaskan bahwa perusahaannya "berdedikasi untuk memberikan pengalaman inovatif dan otentik (makanan dan minuman) berdasarkan standar tertinggi UEA".
BACA JUGA:Ronaldo Bersinar Saat Al Nassr Menang atas Al Riyadh di Liga Arab Saudi
Proses pembangunan dengan membuat gambar ilustrasi di kapal pesiar--Foto : Instagram@ASFA TV
Pembukaan toko minuman keras pertama di UEA merupakan bagian dari perubahan peraturan yang diterapkan di Abu Dhabi pada tahun 2021. Hal ini akan memungkinkan pemegang lisensi minuman keras untuk menyeduh minuman beralkohol untuk konsumsi di tempat.
Larangan ini mengikuti larangan produksi alkohol selama beberapa dekade di UEA. Setiap emirat di negara tersebut diketahui memiliki tingkat pelarangan alkohol yang berbeda-beda.
Dubai sering dianggap sebagai emirat paling terbuka di antara seluruh wilayah Uni Emirat Arab untuk konsumsi dan penjualan alkohol. Januari lalu, kota ini memotong pajak penjualan alkohol sebesar 30% dalam upaya untuk menarik lebih banyak wisatawan Barat dan internasional.
Dari semua emirat, Sharjah memiliki undang-undang alkohol yang paling ketat, dengan larangan total terhadap konsumsi alkohol.
BACA JUGA:Yuk Kenali Kopi Khas Ulu Ogan, Kopi Robusta Mirip Rasa Arabika
Demikian itulah hal yang tengah menjadi perbincangan hangat di negara Arab Saudi, menurut kalian hal ini menimbulkan dampak positif atau malah melenceng dan menyebabkan dampak negatife, bagi Arab Saudi tentunya dan apakah dampak ini akan melebar ke negara islam lainnya.(*)