Dilansir dari laman dw.com/id. “Bagi banyak perusahaan kereta gantung, perubahan iklim masih merupakan topik yang tabu,” kata Giovanni Vassena dari Alpine Pearls, sebuah organisasi yang mewakili destinasi lokal yang berfokus pada pariwisata berkelanjutan.
BACA JUGA: Wisata Tower Jembatan Ampera Dijadwalkan Rampung Akhir Tahun 2024
Misalnya, desa Affenweng dekat Salzburg menawarkan wisata menunggang kuda dan kereta. Daerah lain sangat bergantung pada salju buatan.
Gregor Matjan, kepala pariwisata di kota Ruupolding, Bavaria, mengatakan pihak berwenang menyadari rendahnya jumlah salju setiap tahunnya. Solusi mereka adalah mengandalkan salju buatan untuk menyediakan jalur mobil salju bagi wisatawan.
“Saya kira ini akan terus berlanjut hingga 10 tahun ke depan,” kata Matjan. Di tempat lain, ski dapat dinikmati sepanjang tahun dengan papan ski dengan alas plastik.
“Kami banyak memikirkan bagaimana mengubah model pariwisata ini,” kata Bodner dari perusahaan kereta gantung Kitzbühel.
BACA JUGA:Eksplore Keindahan, 10 Destinasi Wisata Andalan Sumatera Selatan yang Wajib Dikunjungi!
Kota resor ski ini berencana mengembangkan produk pariwisata non-musim dingin, termasuk wisata gunung melalui e-bike dan aktivitas lainnya. Kini Bodner dan pemain ski lainnya mengharapkan cuaca yang lebih dingin dan salju.
Peminat olahraga musim dingin jadi fokus utama
Target utama adalah para pecinta olah raga musim dingin. Pengusaha wisata ski harus menyadari risiko yang terkait dengan perubahan iklim.
Namun, dampak perubahan iklim bervariasi dari satu kasus ke kasus lainnya dan tidak mungkin memberikan penjelasan lengkap mengenai apa yang dapat dilakukan untuk memitigasi perubahan tersebut.
"Sebagian besar perusahaan di sektor ini fokus pada penggemar olahraga musim dingin dan menyediakan salju buatan agar mereka bisa datang," kata Werner Bätzing, profesor geografi emeritus di Institut Friedrich-Alexander, Universitas Nuremberg-Erlangen.
“Karena penggemar olahraga musim dingin menghabiskan lebih banyak uang dibandingkan wisatawan lainnya,” ujarnya. Ketika pasar menurun, persaingan menjadi semakin ketat. “Hal ini menyebabkan persaingan yang buruk dan brutal,” kata Bätzing.
BACA JUGA:Petualangan Lampung, 8 Destinasi Wisata Ajaib yang Akan Menghipnotis Liburan Anda!
Krisis iklim menyebabkan seperempat resor ski di Eropa mengalami kelangkaan salju --Foto : freepik.com/@wirestock