PALEMBANG,PALTV.CO.ID - Semua orang pasti menginginkan kehidupan yang tenang dan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Namun, terkadang tidak semua orang bisa mendapatkannya.
Dalam ajaran Islam, kebahagiaan dan ketenangan hidup tidak hanya dilihat dari sisi materi, tetapi juga melibatkan aspek spiritual dan moral.
Islam memberikan pedoman yang jelas tentang bagaimana mencapai kedamaian dan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk memahami bagaimana kunci hidup tenang dan bahagia menurut pandangan Islam, berikut adalah penjelasan lengkap yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
BACA JUGA:Ini Tanda-tanda Seseorang Sedang Diangkat Derajatnya oleh Allah SWT, Simak Penjelasannya!
1. Tawakal kepada Allah SWT
Tawakal merupakan kunci utama untuk mencapai kehidupan yang tenang dan bahagia dalam Islam.
Tawakal adalah usaha maksimal yang disertai doa, kemudian menyerahkan hasilnya sepenuhnya kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW menjadi teladan dalam sikap tawakal, yang merupakan ciri seorang mukmin yang beriman.
BACA JUGA:Mengenal Golongan Orang-orang yang Dijanjikan Masuk Surga, Panduan Berharga Umat Islam
Setiap individu perlu memiliki sikap tawakal agar tetap optimis dan percaya bahwa segala rezeki dan perencanaan baik sudah diatur oleh Allah SWT.--freepik.com/@stockking
Bagi mereka yang beriman, setelah berusaha dengan sungguh-sungguh, hasil akhirnya diterima sebagai takdir dari Allah SWT.
Oleh karena itu, setiap individu perlu memiliki sikap tawakal agar tetap optimis dan percaya bahwa segala rezeki dan perencanaan baik sudah diatur oleh Allah SWT.
Tawakal juga menjadi kunci meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dengan bertawakal, Allah SWT akan memberikan rezekinya dan mencukupkan kebutuhan hidup seseorang, sesuai firman-Nya dalam Al-Qur'an Surat at-Talaq ayat 3, yang artinya:
“Dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu”. (Q.S at-Talaq ayat 3)