Kenya di Ujung Tanduk, Kelaparan dan Kekeringan Menyebabkan Kekurangan Gizi

Sabtu 30-12-2023,04:00 WIB
Reporter : Riko Saputra
Editor : Abidin Riwanto

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Mengutip dari laman Wordl Food Programme (WFP), tahun 2022 lalu sebuah grafik gangguan makan yang terpampang di dinding bagian gizi Puskesmas Medina memberikan gambaran yang mengejutkan.

Jumlah ibu dan anak yang menderita gizi buruk dan membutuhkan pengobatan lebih tinggi dibandingkan statistik darurat.

Tentu saja, kekhawatiran muncul ketika lebih dari 10 anak menerima pengobatan karena kekurangan gizi dalam sebulan, dan kepanikan muncul ketika jumlahnya meningkat menjadi 30.

Namun pusat kesehatan di Kota Garissa, di  timur laut Kenya, kewalahan menangani gejala yang mengkhawatirkan ini.

BACA JUGA:5 Penyebab Malnutrisi yang Bisa Dialami Siapa Saja

Pada bulan Mei, 52 anak dirawat karena kekurangan gizi. Jumlah ini meningkat dari 34 pada bulan April.

Lebih dari 18 juta orang menderita kelaparan ekstrem di Tanduk Afrika akibat kekeringan parah akibat ketidakstabilan iklim selama empat tahun.

Lebih dari 4 juta di antaranya tinggal di wilayah semi-kering di bagian utara dan timur Kenya. Sekitar 942.000 anak balita dan 135.000 ibu hamil dan menyusui memerlukan pengobatan untuk infeksi saluran pernapasan akut, meningkat sebesar 755.000 dan 103.000 dari bulan Februari.

Faktor-faktor penyebab Kenya menjadi negara yang Kekurangan gizi yaitu:

BACA JUGA:7 Faktor Risiko Terkena Masalah Kesehatan Mental pada Remaja

Kenya di Ujung Tanduk, Kelaparan dan Kekeringan Menyebabkan Kekurangan Gizi--unsplash.com/@aliarifsoydas

1. Kekeringan

Lebih dari 1,5 juta hewan mati akibat kekeringan. Ini adalah sumber makanan dan pendapatan bagi sebagian besar komunitas penggembala di wilayah tersebut.

Susu anak-anak langka, hewan yang tersisa terlalu kurus dan harganya terlalu murah untuk dijual di pasar. Namun kekeringan bukan satu-satunya masalah yang mempengaruhi ketahanan pangan warga Kenya.

Kategori :