Museum Affandi Yogyakarta dan Jejak Kreativitas Sang Maestro Seni Lukis Kerakyatan

Kamis 28-12-2023,05:00 WIB
Reporter : Erika Febby
Editor : Devi Setiawan

YOGYAKARTA, PALTV.CO.ID - Penggemar seni lukis di Indonesia pasti tak asing dengan Affandi, seorang maestro seni kelahiran Cirebon, Jawa Barat.

Karyanya yang memikat dengan gaya realisme ekspresionis mengambarkan kehidupan rakyat biasa, telah merambah berbagai belahan dunia, menjadikannya sebagai salah satu seniman berpengaruh di Indonesia.

Meskipun Affandi telah berpulang, warisan seninya tetap hidup melalui Museum Affandi yang dibangunnya pada tahun 1962 di tepi Sungai Gajah Wong, Yogyakarta.

Museum ini bukan hanya sebagai tempat penyimpanan karya-karya cemerlang sang seniman, tetapi juga sebagai manifestasi dedikasinya terhadap seni rupa.

BACA JUGA:Lukisan Pablo Picasso Tentang Kekasihnya Diincar Kolektor Sampai Mencapai Harga Rp 1,8 Triliun.

Terletak di Jalan Laksda Adi Sucipto, Yogyakarta, dengan lahan seluas 3.500 meter persegi, Museum Affandi memiliki arsitektur yang unik.

Bangunan museum ini dirancang menyerupai lembaran daun pisang, sebuah ide kreatif yang diinspirasi oleh masa kecil Affandi.

Pada masa itu, wabah cacar air melanda dan keluarga Affandi menggunakan daun pisang untuk melindungi diri dari lalat, mengingat belum ada cara pengobatan yang efektif.

Pengalaman ini menjadi cikal bakal konsep bangunan rumah panggung dengan atap mirip pelepah daun pisang.

BACA JUGA:Lukisan Ikonik Maha Karya Terkenal di Dunia : Simbol Kebesaran Istana dan Museum Yang Dikagumi


Meski goresan-goresannya sangat ekspresif, pelukis Affandi kerap melukis kehidupan rakyat seperti nelayan dan rakyat kecil lainnya.--instagram.com/@andrias98

Melangkah ke dalam komplek museum, pengunjung disuguhi tiga galeri yang menampilkan koleksi seni yang berbeda.

Galeri I, dengan luas 314,6 meter persegi, telah menjadi saksi bisu perjalanan seni lukis Affandi sejak diresmikan pada tahun 1974.

Koleksi meliputi sketsa di atas kertas, cat air, pastel, lukisan minyak di atas kanvas, dan lukisan reproduksi pilihan.

Lukisan-lukisan seperti "Self Portrait" tahun 1938, "Affandi And Kartika (Potret Met Dochter)" tahun 1939, dan "Line Up For Rice in Jakarta" tahun 1948 menghadirkan potret perjalanan seni Affandi.

Kategori :