Serangan Houthi di Laut Merah, Harga Minyak Mentah Merangkak Naik

Kamis 21-12-2023,04:00 WIB
Reporter : Mus Mulyadi
Editor : Mus Mulyadi

PALEMBANG, PALTV. CO.ID - Harga minyak mengalami kenaikan pada hari Selasa karena kapal tanker mulai menghindari Laut Merah, sebagai dampak dari meningkatnya serangan yang dilancarkan oleh kelompok militan Houthi yang didukung oleh Iran. Serangan ini telah mengganggu jalur pelayaran internasional.

Pemberontak Houthi Yaman dalam beberapa pekan terakhir telah meluncurkan serangkaian serangan menggunakan pesawat tak berawak terhadap kapal-kapal komersial yang melewati Laut Merah.

Dampaknya cukup besar, menyebabkan perusahaan pelayaran besar dan pengangkut minyak menghentikan perjalanan melalui Laut Merah pada hari Jumat setelah lebih dari selusin kapal menjadi target serangan sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada awal Oktober.

Perusahaan pelayaran ternama seperti Maersk, Hapag Lloyd, Mediterranean Shipping Company (MSC), CMA CGM, dan Evergreen telah mengumumkan rencana untuk mengalihkan semua perjalanan yang dijadwalkan.

BACA JUGA:Mengejutkan! Presiden AS Joe Biden Membongkar Alasan Pemindahan Ibu Kota RI Ke Pulau Kalimantan

BP, raksasa minyak, juga bergabung dengan langkah tersebut pada hari Senin dengan menghentikan pengiriman melalui Laut Merah.

Dampak langsung dari serangkaian serangan ini adalah peningkatan harga minyak, mencapai level tertinggi dua minggu terakhir pada hari Selasa.

Kekhawatiran terhadap gangguan pasokan memengaruhi pasar, walaupun sedikit meredakan kekhawatiran akan suplai yang berlebihan.

Harga minyak mentah berjangka AS ditutup 1,3 persen lebih tinggi menjadi USD73,44 per barel, sementara kontrak Brent naik dua persen menjadi USD79,48 per barel.

BACA JUGA:Mengintip Sejarah Anonymous: Gerakan Aktivisme Online yang Misterius

Kekhawatiran terus muncul karena serangkaian serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap kapal-kapal di Laut Merah oleh kelompok Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran.

Serangan-serangan tersebut memaksa beberapa pengirim minyak utama untuk menghentikan pengiriman melalui Laut Merah.

Dengan sekitar 12 persen lalu lintas pengiriman dunia melewati Terusan Suez, yang sebagian besar menghubungkan Mediterania ke pasar Asia, Amerika Serikat telah mengumumkan pembentukan operasi multinasional untuk melindungi perdagangan di Laut Merah. Negara-negara seperti Inggris, Prancis, Italia, Norwegia, dan Spanyol juga turut serta.

Dalam menghadapi situasi keamanan yang semakin memburuk, beberapa perusahaan pelayaran telah menyatakan niat mereka untuk menghindari wilayah tersebut.

BACA JUGA:Strategi Baru Hamas: Transformasi Jalur Gaza Menjadi Ancaman Dan Mimpi Buruk Bagi Israel

Kategori :