PALEMBANG, PALTV.CO.ID - V-Belt merupakan salah satu komponen kritis dalam sistem penggerak kendaraan atau mesin. Meskipun dirancang untuk tahan lama, namun terkadang V-Belt dapat mengalami kegagalan, termasuk putus di tengah perjalanan.
V-Belt pada kendaraan motor matic adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam sistem penggerak CVT (Continuously Variable Transmission).
Motor matic menggunakan sistem CVT untuk mengatur perubahan rasio transmisi secara otomatis, memberikan kenyamanan tanpa perlu melakukan perpindahan gigi manual.
Fungsi V-Belt pada motor matic adalah menghubungkan pulley penggerak dan pulley penggerak variator, yang memungkinkan perubahan rasio transmisi sesuai dengan kebutuhan saat berkendara.
BACA JUGA:Bagaimana Mobil Listrik Ioniq 6 Berkontribusi pada Perubahan Positif untuk Masa Depan?
V-Belt pada motor matic terbuat dari bahan karet atau karet sintetis yang tahan terhadap panas dan gesekan.
Desainnya yang khas, berbentuk "V," memungkinkan sabuk ini untuk ditempatkan dengan tepat pada pulley-pulley yang terlibat.
Selain itu, V-Belt pada motor matic sering kali dilengkapi dengan penguat serat atau kawat baja untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan terhadap beban yang bervariasi.
Perawatan yang baik terhadap V-Belt motor matic sangat penting untuk menjaga kinerja CVT dan mencegah kegagalan transmisi.
BACA JUGA: Mengatasi Masalah Umum Motor Bebek: 5 Langkah Jitu Dalam Melakukan Perawatan Terhadap Motor Bebek!
Perawatan yang baik terhadap V-Belt motor matic sangat penting--Foto : ig@mpmhondajatim
Pemeriksaan rutin terhadap kondisi V-Belt, termasuk tegangan yang sesuai, keausan, dan ketegangan yang optimal, dapat memastikan kelancaran operasi motor matic dan mencegah potensi kerusakan yang dapat mengakibatkan berhentinya kendaraan.
Putusnya V-Belt dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti keausan, tegangan berlebih, atau kondisi lingkungan yang ekstrim. kita akan membahas 7 langkah yang harus dilakukan jika V-Belt putus saat sedang di jalan.
Berhenti dengan Aman
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah berhenti kendaraan dengan aman di pinggir jalan atau tempat yang tidak mengganggu lalu lintas. Pastikan untuk menyalakan lampu hazard agar pengendara lain menyadari keadaan darurat Anda.