Pengaruh Naiknya Suku Bunga Terhadap KPR dan Pasar
Kenaikan suku bunga berdampak pada masyarakat yang hendak membeli rumah dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Saat suku bunga naik, bunga yang harus dibayar juga meningkat.
Hal ini menjadi tantangan, terutama bagi mereka yang memiliki KPR dengan bunga variabel. Naiknya suku bunga juga membuat orang lebih berminat menabung, menyebabkan penurunan uang yang beredar dan berpotensi menurunkan daya beli di pasar.
Faktor-Faktor yang Membuat Masyarakat Kesulitan Membeli Properti
Terlepas dari aspek suku bunga, terdapat beberapa faktor yang membuat masyarakat kesulitan dalam membeli properti.
Pertama, keterjangkauan properti yang semakin meningkat, terutama di daerah Jabodetabek. Kenaikan harga properti residensial dan komersial menjadi kendala utama.
BACA JUGA:Xiaomi Bukan Sekedar Produk Ponsel! Sekarang Menggeber Revolusi Mobil Listrik SU7 EV
Kedua, ketersediaan rumah yang semakin menipis, terutama bagi keluarga yang belum memiliki rumah.
Ketiga, akses pendanaan yang minim, terutama dalam hal KPR yang hanya menyumbang 3% dari GDP.
Dampak American Dream dan Spekulasi pada Harga Properti
Konsep American Dream yang menekankan pentingnya kepemilikan rumah bagi setiap individu memicu terjadinya spekulasi di pasar properti.
Rumah bukan hanya tempat tinggal, namun juga dianggap sebagai investasi. Hal ini menyebabkan lonjakan harga properti dan kesulitan bagi mereka yang membutuhkan rumah sungguhan.
Dunia di Ambang Stagflasi dan Implikasinya
Momen stagflasi saat ini, di mana terjadi stagnasi ekonomi namun inflasi terus meningkat, menciptakan banyak masalah.
PHK massal, pengurangan gaji, dan ketidakpastian di sektor pekerjaan menjadi kenyataan. Kenaikan suku bunga, terutama bagi perusahaan yang terbiasa meminjam uang dengan bunga rendah, memperparah situasi ini.