2. Periksa Lokasi Kerusakan
Sebelum menambal, tentukan lokasi kerusakan pada ban. Pastikan ban dalam keadaan dingin dan angkat kendaraan dengan jack jika perlu. Identifikasi sumber kebocoran dengan hati-hati, dan bersihkan area sekitarnya dari debu atau kotoran.
3. Gunakan Kit Tambal yang Tepat
Pastikan Anda menggunakan kit tambal yang sesuai dengan ban tubeless. Kit tambal umumnya mencakup segel, lem, dan alat tambal. Periksa apakah semua komponen dalam kit berfungsi dengan baik sebelum digunakan.
4. Cari Penyebab Kebocoran
Sebelum menambahkan tambalan, pastikan untuk mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab kebocoran. Periksa apakah ada paku, paku sekrup, atau benda tajam lain yang masih tertanam di dalam ban.
5. Gunakan Alat Tambal dengan Hatihati
Saat menambahkan tambalan, gunakan alat tambal dengan hati-hati dan ikuti petunjuk produsen. Pastikan untuk menempelkan segel dengan erat dan merata di sekitar area kerusakan. Jangan terlalu memaksakan atau merusak struktur ban.
BACA JUGA:Harga Cabai di Muara Enim Tembus Rp90 Ribu Per Kilogram, Konsumen dan Pedagang Sama-sama Mengeluh!
6. Hindari Over-Tambalan
Hindari over-tambalan. Beberapa produsen merekomendasikan jumlah maksimal tambalan per ban. Penggunaan tambalan yang berlebihan dapat melemahkan struktur ban dan meningkatkan risiko kegagalan.
7. Uji Kekuatan Tambalan
Setelah menambahkan tambalan, uji keakuratannya dengan mengisi ban dengan tekanan udara yang sesuai. Pastikan tidak ada kebocoran dan pantau ban selama beberapa jam pertama setelah menambal.
BACA JUGA:Bisa Dilakukan Sendiri! Pasang Kaca Film Mobil Dengan Mudah Agar Suhu Dalam Kabin Tidak Panas
8. Pantau Tekanan Udara Secara Berkala