4. Gunakan Slow Charging
Mobil listrik umumnyadilengkapi dengan berbagai mode pengisian daya, salah satunya adalah pengisian daya lambat (slow charging) dan pengisian daya cepat (fast charging).
Mode pengisian daya lambat menggunakan arus bolak-balik (AC), sementara mode pengisian daya cepat menggunakan arus searah (DC).
BACA JUGA:Keinginan yang Menguat: Jejak GTA 6 yang Ditunggu-tunggu
Proses pengisian daya lambat membutuhkan waktu yang lebih lama hingga baterai terisi penuh, tetapi metode ini dianggap lebih aman dan direkomendasikan karena dapat meningkatkan umur baterai.
Oleh karena itu, pengisian daya lambat seringkali disarankan untuk penggunaan sehari-hari guna menjaga kesehatan dan umur baterai mobil listrik.
Pengecasan dengan mode fast charging biasanya dilakukan saat memanfaatkan fasilitas pengisian umum, di mana waktu pengisian dapat lebih singkat.
Meskipun fast charging memberikan kenyamanan dalam situasi tertentu, penggunaan yang berlebihan dapat memengaruhi umur baterai.
BACA JUGA:China Mendominasi Penjualan Mobil Listrik Global di 2023, Indonesia Nomor Berapa?
Oleh karena itu, disarankan untuk lebih memilih pengisian daya lambat untuk penggunaan sehari-hari dan hanya menggunakan fast charging sesekali atau sesuai kebutuhan mendesak.
5. Tetap Di Cas Walaupun Tidak Digunakan
Kadang kala ada masa nya mobil yang dimiliki tidak digunakan dalam waktu yang cukup lama. Ketika mobil listrik yang dimiliki selalu tidak dipakai dalam jangka waktu yang lama maka pemillik wajib melakukan perawatan khusus agar dapat menjaga keawetan mobil listrik.
Saat mobil tidak digunakan dalam jangka waktu lama, sangat penting untuk tidak membiarkan baterai menjadi kosong.
BACA JUGA:Simak, Inilah Daftar Merek dan Harga Mobil Listrik yang Dapat Subsidi oleh Pemerintah
Pengisian daya secara teratur perlu dilakukan agar baterai tetap mendapatkan sirkulasi dan tidak mengalami penurunan daya yang signifikan.
Baterai yang dibiarkan kosong sampai habis atau setidaknya di bawah 10 persen dapat mengalami kerusakan lebih cepat.