PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Pemilik mobil listrik Tesla merasakan tekanan besar setelah melampaui masa garansi, terutama dalam menghadapi kenyataan biaya penggantian baterai yang cukup mencemaskan.
Kekhawatiran merebak di antara sejumlah pemilik mobil listrik ketika mereka menyadari bahwa biaya untuk mengganti baterai bisa sebanding dengan membeli mobil baru.
Baterai mobil listrik, sebagai komponen kunci dalam kendaraan listrik, menjadi sorotan utama.
Setelah melewati masa garansi, pemilik dihadapkan pada kewajiban membayar biaya penggantian baterai secara penuh, yang dapat mencapai puluhan ribu hingga ratusan ribu dolar, tergantung pada model mobil dan kapasitas baterai yang dimiliki.
Sebagian pemilik Tesla berada dalam dilema antara memutuskan untuk mengganti baterai dengan biaya yang tinggi atau menjual mobil mereka, beralih ke kendaraan listrik lain yang mungkin menawarkan opsi garansi yang lebih menarik.
Keputusan ini tidak hanya berdampak pada keuangan pribadi pemilik, tetapi juga menggugat keberlanjutan konsep mobil listrik di tengah hambatan finansial seperti biaya penggantian baterai yang signifikan.
Meski begitu, hingga saat ini, Tesla belum memberikan komentar resmi terkait isu ini. Beberapa ahli otomotif mengemukakan bahwa situasi ini mencerminkan tantangan umum dalam industri mobil listrik.
Biaya penggantian baterai tetap menjadi salah satu hambatan utama untuk adopsi yang lebih luas, mengingat tingginya investasi awal yang diperlukan oleh pemilik mobil listrik.
BACA JUGA:UMP Sumsel 2024 Naik Hanya 2 Ribu Perhari, Buruh Lakukan Unjuk Rasa Tuntut Kenaikan UMP
Seiring munculnya kesulitan, beberapa pemilik Tesla mulai mencari solusi alternatif untuk mengatasi biaya penggantian baterai yang tinggi.
Beberapa di antaranya mempertimbangkan layanan pihak ketiga yang menawarkan opsi penggantian baterai dengan biaya lebih terjangkau.
Sementara itu, yang lain aktif mencari bantuan melalui komunitas pemilik mobil listrik, yang seringkali menjadi sumber berbagi pengalaman dan saran yang berharga.
Namun, di sisi lain, tekanan semakin meningkat pada perusahaan otomotif, termasuk Tesla, untuk mengatasi isu ini.
BACA JUGA:Toilet Mewah SPBU di Sukabumi Bikin Pengunjung Betah