Indonesia memiliki keunggulan sebagai kontributor terbesar kedua di dunia untuk cadangan nikel, yang merupakan komponen kunci dalam baterai kendaraan listrik.
3. Reserves Nikel Indonesia:
Indonesia menyumbang sekitar 22 persen dari total cadangan nikel dunia, yang mencapai 95,4 juta ton. Cadangan nikel yang melimpah memberikan basis material yang kuat untuk produksi baterai mobil listrik.
BACA JUGA:2 Peserta Seleksi PPPK Banyuasin Langsung Gugur, Ternyata Gara-gara Ini!
4. Investasi dan Dukungan Pemerintah:
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, berkomitmen memberikan kemudahan dan fasilitas kepada para investor yang ingin berkontribusi pada pertumbuhan industri kendaraan listrik.
Keleluasaan dalam proses perizinan dan insentif investasi menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri ini.
5. Electric Vehicle and Battery Conference 2023:
Pada konferensi ini, Staf Khusus Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Prof Irwandy Arif, menegaskan pentingnya Indonesia sebagai pemasok baterai mobil listrik dunia.
6. Target Pemerintah:
Pemerintah menetapkan target ambisius untuk mencapai 108 GWh kebutuhan baterai di Indonesia pada tahun 2030, mencerminkan keseriusan dalam mendukung pertumbuhan industri kendaraan listrik.
7. Dukungan Investasi:
BACA JUGA:Harga Mobil Murah Toyota Rush 2023 Cocok di Kantong Karyawan dengan Gaji UMR
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto, menjamin dukungan pemerintah dengan memberikan fasilitas dan keleluasaan kepada investor yang berinvestasi dalam elektrifikasi.
Data ini mencerminkan komitmen serius Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam industri mobil listrik, menggabungkan potensi sumber daya alam, pertumbuhan pasar, dan dukungan pemerintah.