Kemampuan untuk mengidentifikasi bahaya, memahami tanda-tanda lalu lintas, dan berperilaku dengan benar di jalan raya memerlukan tingkat pemahaman yang mungkin belum dimiliki oleh anak-anak.
Ketidakpahaman ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan membuat anak-anak lebih rentan terhadap situasi berbahaya.
Mereka mungkin menghadapi kesulitan dalam berkomunikasi dengan pengemudi lain atau menanggapi perubahan kondisi lalu lintas secara efektif, yang pada akhirnya dapat menimbulkan risiko yang seharusnya tidak terjadi.
4. Sulit Memakai Perlengkapan Keselamatan dengan Baik
Memakai perlengkapan keselamatan, seperti helm dan jaket pelindung, merupakan keharusan bagi pengendara sepeda motor.
Akan tetapi, anak-anak mungkin mengalami kesulitan dalam cara mengenakan perlengkapan ini dengan benar.
Helm yang tidak pas atau jaket yang tidak terikat dengan baik dapat mengurangi efektivitas perlindungan, sehingga meningkatkan risiko cedera pada saat terjadi kecelakaan.
BACA JUGA:Kecil-kecil Cabe Rawit! Peel P50, Mobil Terkecil di Dunia Punya Kecepatan 23 Mph
Disamping itu, anak-anak mungkin kurang menyadari pentingnya menggunakan perlengkapan keselamatan atau mungkin merasa tidak nyaman mengenakannya.
Keadaan ini dapat menjadi tantangan ekstra dalam upaya menjaga keselamatan mereka saat berada di jalan.
5. Minimnya Pengawasan
Pengawasan yang memadai sangat dibutuhkan saat anak-anak sedang belajar berkendara. Tanpa pengawasan yang ketat, mereka mungkin cenderung mengambil risiko yang tidak perlu atau bahkan melanggar aturan lalu lintas.
BACA JUGA:Industri Otomotif Melaju Pesat: Penjualan Mobil Elektrik Capai Rekor Tertinggi
Orang tua dan pengasuh perlu memastikan bahwa anak-anak memahami konsekuensi dari perilaku mereka di jalan raya dan memberikan bimbingan yang diperlukan.
Pentingnya pengawasan yang memadai juga berkaitan dengan pengembangan tanggung jawab dan perilaku aman.