PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Dalam menjalankan ibadah shalat, umat Islam menghadap ke arah Masjidil Haram. Namun, sedikit yang tahu bahwa arah kiblat pertama umat Islam adalah Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Sejarah panjang Masjid Al-Aqsa telah menjadi pusat konflik antara Israel dan Palestina, namun bagaimana sebenarnya masjid ini berdiri?
Awal Mula Pembangunan
Menurut beberapa ulama, Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun oleh malaikat atas perintah Allah SWT. Pendapat lain menyatakan bahwa, Masjid Al- Aqso dibangun oleh nabi Adam AS dan direnovasi oleh nabi-nabi lainnya.
BACA JUGA:Kisah Nabi Musa AS Selamatkan Bani Israel dari Kekejaman Firaun hingga Menuju Tanah yang Dijanjikan
Nabi Adam AS dan Permulaan Pembangunan Masjid Al-Aqsa
Berdasarkan keterangan yang ditemukan dalam berbagai sumber, mayoritas ulama sepakat bahwa Nabi Adam adalah tokoh pertama yang mendirikan Masjid Al-Aqsa.
Allah SWT memberikan perintah langsung kepada Nabi Adam untuk membangun masjid ini, meskipun rincian perintah tersebut belum terungkap secara pasti.
Nabi Ibrahim AS dan Renovasi Masjid Al-Aqsa
BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele! 5 Perkara Ini Bisa Menyebabkan Doa Tidak Terkabul, Simak Penjelasanya
Nabi Ibrahim juga menjadi bagian dari sejarah pembangunan Masjid Al-Aqsa. Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk melakukan beberapa renovasi pada masjid tersebut dan meninggikan strukturnya.
Setelah memindahkan istrinya, Siti Hajar, dan putranya, Ismail, dari Palestina, Nabi Ibrahim juga terkenal karena merenovasi Ka'bah di Mekkah.
Karena keterlibatannya dalam memperbarui dua masjid suci sekaligus, Nabi Ibrahim diakui sebagai tokoh sentral dalam sejarah Masjid Al-Aqsa.
Nabi Yaqub AS dan Keterlibatannya dalam Pembangunan
BACA JUGA:Alasan Cacat Janin, Apakah Boleh Calon Ibu Aborsi, Lalu Bagaimana Menurut Hukum Islam?
Menurut penuturan Ibnul Qayyim Al-Jauzy, cucu Nabi Ibrahim, Nabi Yaqub juga terlibat dalam pembangunan kembali Masjid Al-Aqsa.
Selama pemerintahannya, Nabi Yaqub melakukan perbaikan yang signifikan pada masjid ini, memastikan kekokohan dan keindahannya.
Nabi Sulaiman AS Menguatkan Fondasi Masjid Al-Aqsa
Nabi Sulaiman menjadi figur terakhir yang berperan dalam merenovasi Masjid Al-Aqsa. Dengan kebijaksanaan dan kekuasaan yang diberikan Allah SWT, Nabi Sulaiman memperkokoh, memperluas, dan mempercantik struktur masjid tersebut. Meskipun demikian, masjid ini kemudian mengalami kerusakan serius saat diserang oleh bangsa Babilonia.
BACA JUGA:Umat Muslim Wajib Tahu! Ini Hukumnya Aborsi dalam Islam
Penting untuk dicatat bahwa klaim kaum Yahudi terkait Nabi Sulaiman mendirikan bangunan suci untuk mereka disebut haikal atau candi menjadi perdebatan kontroversial.
Mesjid Al-Aqsa yang dibangun dengan kokoh pada masa Nabi Sulaiman akhirnya mengalami kerusakan signifikan akibat invasi bangsa Babilonia.
Peninggalan Nabi Sulaiman dan Serbuan Bangsa-Bangsa
Meskipun Nabi Sulaiman membangunnya dengan kokoh, Masjid Al-Aqsa roboh akibat serbuan bangsa Babilonia. Kemudian, Persia, Yunani, dan Romawi masing-masing membangun struktur ibadah mereka di komplek Masjid Al-Aqsa.
BACA JUGA:1.000 Anak Yatim di Palembang Mendo'akan Keselamatan dan Kemerdekaan Rakyat Palestina
Peran Umar bin Khattab
Pendapat lain menyatakan bahwa Masjid Al-Aqsa direnovasi oleh khalifah kedua Islam, Umar bin Khattab. Saat datang ke Yerusalem, Umar bin Khattab menemukan kota dalam kepemilikan Patriark Sophronius yang enggan menyerahkannya kepada pasukan Muslim. Sophronius hanya bersedia menyerahkan kota jika Umar bin Khattab sendiri yang datang.
Perjalanan Umar bin Khattab
Umar bin Khattab menerima tantangan tersebut dan tiba di Yerusalem dengan sederhana. Setelah ditemui oleh Sophronius, Umar bin Khattab menolak untuk shalat di dalam gereja, mengkhawatirkan perubahan gereja menjadi masjid dan merampas situs suci umat Kristen. Sebagai gantinya, ia shalat di luar gereja, yang kemudian menjadi lokasi berdirinya Masjid Al-Aqsa.
BACA JUGA:Muslimah Harus Tahu! 6 Tips Mempercantik Diri Sesuai Syariat Islam
Nama dan Perkembangan
Awalnya disebut Al-Qibli, yang berarti Masjid Kiblat, karena pernah menjadi arah kiblat pertama bagi umat Islam sebelum bergeser ke Mekkah.
Setelah berdiri tegak, Masjid Al-Aqsa mengalami renovasi dan perluasan dari Dinasti Umayyah, Abbasiyah, Fatimiyyah, Ayyubi, hingga Kekaisaran Ottoman.
Peninggalan Sejarah
Meskipun berbagai bangsa dan dinasti meninggalkan jejaknya dalam kompleks Masjid Al-Aqsa, masjid ini tetap menjadi tempat bersejarah.
Selain Masjid Al-Aqsa, Dome of the Rock dan Tembok Ratapan juga menghiasi area tersebut, menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah yang melibatkan Nabi-nabi dan pemimpin besar umat Islam.*