PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Ramadan 1444 hijriah tahun 2023, harga daging sapi di kota Palembang mulai merangkak naik. Bahkan di sejumlah pasar tradisional harga daging sapi tembus di angka Rp150.000 per kilogram.
Menurut salah satu anggota asosiasi peternak, Muhammad Idil Fitriansyah, hal tersebut dipicu beberapa faktor, di antaranya naiknya harga jual hewan ternak saat ini.
Selain itu, beberapa kondisi turut berperan di antaranya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada tahun 2022 lalu, yang dampaknya masih terasa bagi peternak. Hingga tingginya permintaan daging saat Ramadan ini tidak sebanding dengan ketersediaan ternak.
Kenaikan harga ternak sapi sendiri sudah terjadi sejak awal tahun. Diperkirakan pada tahun 2023 ini kenaikan harga sapi paling rendah berkisar Rp2 juta per ekor atau lebih tinggi ketimbang kenaikan tertinggi pada tahun-tahun sebelumnya di angka Rp500.000 per ekor.
BACA JUGA:Potensi El Nino Lemah, BMKG Terus Lakukan Pemantauan
BACA JUGA:Per 1 April, Kendaraan Listrik di Sumsel Bebas Pajak
Kenaikan harga tersebut lantaran pada tahun 2022 lalu harga ternak sapi untuk jenis sapi metal per ekor dibandrol Rp15 juta hingga Rp16 juta. Di awal tahun 2023 ini harga sapi metal per ekor sudah tembus di angka Rp20 juta per ekor.
“Kekurangan sapi pasti, yang kedua harga tinggi. Itu yang mengakibatkan kenaikan untuk tahun ini diperkirakan Rp2 juta sampai Rp5 juta per ekor. Biasanya per tahun itu paling tinggi Rp500.000 kenaikan. Karena kan habis dari PMK kemarin banyak sapi yang tubing. Sekarang kan sapi berkurang, peminat banyak, makanya harganya tinggi. Kalau harga rata-rata sapi minimal di angka Rp15 juta, itu yang berat 150 sampai 200 kilogram, itu untuk sapi Bali. Kalau sapi metalnya, itu di berat 300 sampai 350 kilogram sudah sampai Rp20 juta per ekor. Kalau tahun kemarin masih di angka Rp15 juta-Rp16 juta per ekor. Kenaikannya sudah kelihatan, gara-gara PMK selesai dihajar lagi LSD,” terang Muhammad Idil Fitriansyah.*