PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Banyak masyarakat sulit membedakan antara anak Gifted dan anak autisme, karena memiliki perilaku mirip antara lain sama sama terlambat bicara.
Dalam kuliah umum, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) FK Unsri Palembang Dr. dr. Yudianita Kesuma, Sp.A(K), M.Kes bersama Dr. drg. Julia Maria Van Tiel dari Netherland. mengenalkan Gifted ke Mahasiswa Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Terdiri dari Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Mahasiswa Program Studi Psikologi, Mahasiswa program Ilmu Keperawatan dan Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak .(8/11/12).
Dr. dr. Yudianita Kesuma, Sp.A(K), MKes mengatakan Gifted merupakan sebuah sebutan lain dari anak Cerdas Istimewa yang merupakan anak-anak yang memiliki kecerdasan tinggi.
Dokter spesialis anak RSUD FK Unsri. (Dr dr Yudianita Kesuma SPA).--koleksi paltv
BACA JUGA:Garuda Muda U-17 Indonesia Siap Gempur Ekuador Dalam Debut Perdana Piala Dunia U-17 2023
kreativitas yang tinggi dan motivasi yang tinggi yang juga dapat memiliki salah satu gejalanya keterlambatan berbicara.
Sehingga mahasiswa dan masyarakat harus paham bedanya Gifted dan Autisme (dimana salah satu gejala anak Autisme juga gangguan bicara)
"Ya kami sengaja mendatangkan seorang ahli dari Netherland yakni Dr. drg Julia Maria Van Tiel dari Netherland untuk memperkenalkan apa itu Gifted ke Mahasiswa Kedokteran Unsri serta bagaimana membedakannya dengan Autisme," kata Yudianita Kesuma.
Ia menjelaskan drama yang luar biasa ini yang sering kali terdeteksi sebagai Autisme, karena sama-sama memiliki gejala terlambat bicara.
BACA JUGA:Alasan Antar Teman, Dua Sekawan Kecanduan Narkoba Gelapkan Motor Kenalannya Sendiri
Tapi bedanya Gifted itu kreatif, mempunyai kemampuan analisis berfikir yg baik serta mampu menyelesaikan masalah.
Seringkali dalam perkembangannya anak-anak Gifted mendapatkan bermacam-macam label yang didasari ketidaktahuan orang-orang yang berada di sekitarnya.
Sedangkan Autisme selain tidak bisa bicara mereka tidak kreatif sama sekali malah sangat monoton. Autisme mengalami gangguan di 3 area: komunikasi, interaksi sosial dan memiliki gangguan perilaku.
Seperti stereotipik dan repetitif (gerakan yang berulang contohnya mengepakkan tangan), komunikasi anak Autisme tidak bisa dua arah, sulit mengikuti aturan di sekitarnya dan tidak merespon terhadap stimulus di luar tubuhnya, terbenam dalam dirinya sendiri.