PRABUMULIH, PALTV.CO.ID - Ratusan pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) IT Ishlahul Ummah Kota Prabumulih diduga mengalami keracunan makanan.
Korban yang kemungkinan terus bertambah saat ini masih dirawat di sejumlah rumah sakit, di antaranya sebanyak 50 pelajar di RS Ar Bunda, 48 pelajar di RSUD Kota Prabumulih, 8 pelajar di RS Pertamina, dan ada juga yang dirawat di rumah karena walinya merupakan tenaga kesehatan.
Di media sosial juga tersebar video penampakan pelajar yang lemas terbaring di ranjang pasien dengan sejumlah perawat dan guru yang mendampingi.
Bahkan sejumlah pelajar mendapat perawatan darurat di aula rumah sakit. Dari pantauan tim liputan, beberapa di antaranya mendapat infus ditemani keluarga yang cemas menunggu perkembangan.
Fadil Aldzaki Ramadhan, pelajar kelas 1 SMP, mengungkapkan bahwa gejala mual dan muntah muncul sebelum makan siang setelah sarapan snack yang disediakan oleh sekolah.
Sementara pelajar lainnya, Daifa mengalami gejala serupa setelah salat Dzuhur dan makan kue sus serta roti biskuit.
"Sebelumnya kami sarapan snack yang disiapkan oleh sekolah. Pas menjelang Dzuhur baru terasa sakit perut. Ternyata kawan-kawan yang lain juga mengalami sakit perut," ujarnya.
Sementara dokter umum RS Ar Bunda Prabumulih, dr. Bagus, menyatakan bahwa sekitar 60-70 pelajar telah ditangani di rumah sakit dengan keluhan saluran pencernaan seperti muntah, mual, dan BAB cair.
BACA JUGA:Tekan Kenaikan Harga Beras, 649 KPM Dapat Beras Bantuan Pangan Cadangan Prabumulih
Sejumlah pelajar diduga keracunan kue sus mendapat perawatan darurat di aula rumah sakit, Kamis (9/11/2023).-Benny Firdaus-PALTV
Hasil diagnosa awal menunjukkan radang saluran cerna, kemungkinan disebabkan keracunan makanan.
Ketua Yayasan Ishlahul Ummah, Tl Fasmawati, mengklarifikasi bahwa snack pagi kue sus yang dibagikan berasal dari produksi Yayasan sendiri dan pihaknya sudah mulai menyediakan snack dan makan siang untuk pelajar-siswi sejak 2006, namun baru kali ini terjadi musibah.
"Kita buat sendiri karena untuk memastikan supaya bahan-bahan aman. Karena, ada seribuan orang lebih yang makan dan kita juga ingin memastikan halalan thayyiban," ucapnya.
Fasmawati mewakili Yayasan juga menyampaikan permintaan maaf dan jaminan tanggung jawab penuh terhadap korban. Pihaknya bersedia bekerja sama dengan pihak berwenang untuk penyelidikan lebih lanjut.