
Mereka mengonsumsi makanan tidak sehat, seperti alkohol dan rokok, dan akhirnya terkena berbagai penyakit kronis seperti diabetes dan serangan jantung.
Penambangan fosfat yang berlebihan juga mengakibatkan kerusakan lingkungan dan 75 persen wilayah Nauru tidak lagi layak untuk dihuni.
Kondisi ini kemudian membawa Nauru pada kebangkrutan pada awal tahun 1980-an. Persediaan fosfat yang menjadi tulang punggung ekonomi negara tersebut menipis, mempengaruhi pendapatan mereka.
Pemerintah melakukan investasi buruk dan terpaksa berutang ke negara lain, menyebabkan hutang mereka melonjak.
BACA JUGA:Chicken Run 'Dawn of the Nugget' Mungkin Menjadi Pemicu Veganisme yang Baru
Kisah Nauru adalah pelajaran berharga tentang bagaimana kekayaan yang tidak terkelola dengan bijak dapat membawa negara dari puncak kemakmuran ke lembah kemiskinan. Dalam kasus ini, kotoran burung yang awalnya menjadi sumber kemakmuran, akhirnya menjadi kutukan bagi Nauru.(*)