BACA JUGA:5 Tanaman Menurut Feng Shui yang Membawa Rezeki
Itu disebabkan karena tteobokki banyak dijual oleh para pedagang kaki lima dengan menggunakan pojangmacha. Tidak sulit dicari, harga nya yang tidak terlalu mahal, dan tentu dengan rasanya yang enak.
Pojangmacha adalah sebuah tempat kecil bertenda yang sering berada di pinggir jalanan Korea. Selain teksturnya yang kenyal, tteobokki juga memiliki rasa yang manis bercampur gurih dan sedikit rasa pedas.
Menurut Teis Atlas, tteoboki memiliki bentuk seperti lontong berukuran lebih kecil.
Secara tradisional, gochujang difermantasi selama bertahun – tahun dalam pot gerabah yang disimpan di luar ruangan.
BACA JUGA:Ponsel Pintar! Samsung Galaxy Tab S9 Ultra Salah Satu Tablet Terbesar di Pasar
Proses fermentasi yang memakan waktu cukup lama tersebut membuat pati dalam beras ketan berubah menjadi gula, hal ini membuat cita rasa gochujang yang manis.
Selain itu, rasa pedas yang berasal dari penggunaan cabai merah dan kedelai yang difermantasi bekerja seperti miso yang bisa menambah rasa umami pada gochujang.
Walaupun termasuk jenis makanan yang pedas, namun tteobokki bermanfaat bagi kesehatan karena bisa melindungi serta menjaga kesehatan jantung. Bubuk cabai untuk membuat gochujang tersebut dipercaya bisa mencegah penyakit jantung.
Saat ini, melalui gastro diplomasi dan k-wave, tteobokki sudah menjadi populer dan tersebar di berbagai macam negara termasuk Indonesia.
BACA JUGA:4 Taktik Penipuan Umum di Twitter atau X : Waspadai Agar Anda Tidak Terkena Dampak Negatif!
Bahkan sudah ada beberapa merek tteobokki yang sudah memiliki sertifikat halal, dan terdaftar di IPPOM MUI.
Tteobokki sangat enak dinikmati pada musim panas atau musim dingin, dan yang terpenting tteobokki termasuk sebagai makanan yang halal.
Itulah sejarah singkat mengenai ttebookki jajanan kaki lima khas dari Korea, dan bagi kalian yang belum mencobanya disarankan untuk segera mencoba.*