Mengenal Lemang, Makanan Tradisional yang Bikin Ketagihan

Mengenal Lemang, Makanan Tradisional yang Bikin Ketagihan

Lemang, makanan tradisional Lahat yang bikin ketagihan--Instagram @lahatterkini

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Siapa yang belum mengetahui atau mengenal lemang? Makanan tradisional yang memiliki cita rasa khas serta keunikan saat pembuatannya. Kuliner tradisional masyarakat perdesaan Tanjung Sirih, Kabupaten Lahat ini sering dihidangkan pada saat bersantai, berkebun, berladang, bahkan tidak jarang masyarakat menjadikan lemang sebagai Makanan pokok karena lemang ini terbuat dari bahan dasar beras ketan yang dicampur santan sehingga cukup mengenyangkan.

Cara pembuatan lemang juga sangatlah unik, mengingat lemang dimasak didalam sebuah tabung yang terbuat dari bambu. Beras ketan yang sebelumnya sudah dicampurkan dengan santan dimasukkan kedalam tabung bambu yang telah dialasi dengan daun pisang. Tidak jarang masyarakat menambahkan sedikit daun pandan pada tiap ruas bambu agar lemang yang dihasilkan lebih wangi dan nikmat. Setelah semua bahan tercampur, ruas bambu pun ditutup yang kemudian bambu tersebut dibakar diatas api yang terbuat dari bara kayu bakar.

Pada dasarnya proses pembuatan lemang ini cukup sulit , mengingat lemang ini dimasak melalui bambu tentunya kita harus menyiapkan bambu yang berkualitas dan memang layak untuk dimasak. Selain bambu, kita tentunya harus menyiapkan banyak kayu bakar karena proses pembuatan lemang tidak menggunakan gas.

Belum lagi pada saat pemanggangan kita harus melibatkan banyak orang karena butuh waktu sekitar 3-4 jam sampai lemang matang.

BACA JUGA:Batu Megalitikum, Warisan Zaman Prasejarah di Pasemah yang Mendunia

BACA JUGA:Manfaat Tersembunyi dari Bunga Saffron yang Jarang Diketahui

Tidak hanya pada saat memasaknya yang unik, cara penyantapannya juga tak kalah unik. Beragam cara yang dilakukan masyarakat untuk menikmati lemang mulai dari dimakan dengan kuah lontong, dicampur dengan sayur dan lauk-pauk, dan tak jarang masyarakat menyantapnya langsung tanpa dicampur apapun karena cita rasa yang lezat dari lemang sangat menggugah selera.

Menurut sejarahnya, lemang pertama kali dikenalkan oleh ulama asal Minangkabau yang Bernama Syeik Burhanuddin. Pada saat awal beliau memperkenalkan islam dengan berdakwah ditanah minang, ia seringkali disuguhi beraneka ragam makanan oleh para penduduk di kawasan Minang.

Karena beliau khawatir akan makanan yang disantapnya, akhirnya beliau meminta para penduduk untuk mengambil bilah bambu serta daun pisang muda untuk dijadikan alas makanan dari bilah bambu tadi. Setelah bilah bambu dan daun pisang tadi ditemukan beliau mencampurkan beras ketan dan santan untuk dimasak bersamaan. 

Kegiatan memasak ketan menggunakan bambu yang dimasak menggunakan kayu bakar tadi dikerjakan oleh banyak orang. Kegiatan ini pada akhirnya dikenal masyarakat menjadi sebuah tradisi baru yang disebut tradisi malamang. Tradisi ini masih berlangsung hingga saat ini dan biasanya dilakukan pada saat acara besar atau perayaan hari raya.

Bagi masyarakat yang seringkali melintasi jalan Pagaralam-Lahat tentu saja sudah tidak asing melihat lemang bertebaran di pinggiran jalan tepatnya di desa Tanjung Sirih, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: