Paltv Night Run

Galaxy S26 Hadir dengan Dukungan AI Real-Time Translator yang Lebih Akurat

Galaxy S26 Hadir dengan Dukungan AI Real-Time Translator yang Lebih Akurat

akurasi AI Real-Time Translator Galaxy S26 untuk percakapan--Foto: youtube@DKHD

PALTV.CO.ID- Perkembangan smartphone flagship semakin menunjukkan bahwa kecerdasan buatan (AI) bukan lagi sekadar fitur tambahan, tetapi menjadi inti dari pengalaman pengguna. 

Samsung kembali mempertegas hal itu melalui Galaxy S26, generasi terbaru dari lini andalan mereka yang membawa lompatan besar dalam kemampuan penerjemahan bahasa secara real time

Dengan teknologi AI Real-Time Translator generasi baru, Galaxy S26 mampu menghadirkan pengalaman komunikasi lintas bahasa yang lebih cepat, lebih natural, dan jauh lebih akurat dibanding pendahulunya.

Artikel ini akan membahas teknologi tersebut secara lengkap, mulai dari konsep, cara kerja, manfaat, hingga dampaknya terhadap tren komunikasi global.

AI Real-Time Translator: Lompatan Baru Galaxy S26

Samsung telah menanamkan modul AI inovatif ke dalam Galaxy S26, menggabungkan kemampuan machine learning on-device dan cloud-assisted processing untuk menciptakan translator yang mampu bekerja secara instan tanpa jeda yang mengganggu. Fitur ini disebut-sebut sebagai salah satu peningkatan terbesar dalam seri Galaxy S.

BACA JUGA:Galaxy S26 Hadir dengan Teknologi Baterai Baru, Efisiensi Daya Naik 20%

Jika pada seri sebelumnya penerjemahan real-time masih mengalami batasan kosakata, intonasi, atau konteks percakapan, kini Galaxy S26 memanfaatkan Neural Context Engine  teknologi yang memungkinkan AI membaca konteks percakapan secara lebih mendalam. Tidak hanya menerjemahkan kata demi kata, melainkan juga memahami maksud, situasi, dan gaya bicara.

Cara Kerja Penerjemah AI di Galaxy S26

Fitur penerjemahan real-time pada Galaxy S26 bekerja melalui tiga proses utama:

1. Natural Conversation Capturing

Mikrofon ganda dan noise cancellation cerdas merekam suara dengan sangat jelas, bahkan di tempat ramai. Teknologi ini memastikan bahwa AI hanya memproses suara pembicara, bukan suara lingkungan.

2. Neural Context Understanding

AI tidak langsung menerjemahkan secara literal. Sistem mempelajari struktur kalimat, emosi, hubungan antar-kata, hingga konteks sosial percakapan. Dengan begitu, hasil terjemahan menjadi lebih natural dan tidak kaku.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: